Buang Perbedaan, Jauhi Sifat Angkuh

- Jumat, 7 Mei 2021 | 20:17 WIB
Djailani
Djailani

Di antara sifat orang beriman adalah senantiasa bercermin pada pengalaman masa lampau untuk diambil pelajaran. Karena agama mencela orang yang melakukan kesalahan yang sama lebih dari sekali.

---

RASULULLAH SAW berpesan untuk semuanya, sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma: “Tidaklah seorang muslim tersengat bisa dari satu lubang (binatang buas) sebanyak dua kali.” (HR. Muslim).

Dijelaskan Ustaz Djailani, sesungguhnya dalam kisah umat terdahulu, terdapat pelajaran yang sangat berharga dan renungan yang harus selalu menggetarkan hati orang-orang yang hidup setelah mereka khususnya orang beriman. Kisah itu adalah tentang kebinasaan dan kehancuran umat terdahulu lantaran melakukan berbagai macam pelanggaran. Kemudian, Allah SWT memberi peringatan kepada umat ini dengan nasihat yang sangat mendalam.

Alquran menguraikannya di berbagai tempat. Di antaranya firman Allah SWT “Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)nya dalam keadaan zalim, sehingga bangunan-bangunannya runtuh, dan (betapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak berpenghuni). Maka, tidak pernahkah mereka berjalan di muka bumi sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, atau telinga mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, melainkan yang buta ialah hati yang berada di dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 45-46).

“Apa yang harus disombongkan di dunia yang hanya sementara ini, semua akan kembali kepada sang Pencipta,” ujar Djailani, saat berbincang-bincang dengan Berau Post.

Ia melanjutkan, Syahdan, ketika Kota Baghdad diserang tentara Mongolia. Yang dipimpin langsung oleh cucu pendiri dinasti Mongol Jenghis Khan yang bernama Hulagu. Kota Baghdad yang makmur dan indah ini hancur lebur dalam waktu singkat. Tak tersisa. Istana istana yang indah diserang. Perpustakaan, bersejarah, masjid-masjid megah juga tak luput dari serangan bala tentara Mongol. Penjarahan, pemerkosaan dan pembunuhan telah merengut korban yang tidak sedikit. Menurut sumber, pada masa itu, sekitar 200 ribu warga tewas. Bahkan, Ian Frazier dari majalah The New York Worker memberi perkiraan sekitar 200 ribu sampai dengan 1 juta orang. Sumber lain juga mengatakan 400 ribu nyawa melayang. Terbunuh. Mati. Kotanya dibumihanguskan, tempat-tempat sejarah dibakar, buku-buku penting di perpustakaan dibuang ke Sungai Tigris oleh tentara Mongol yang bermarkas di luar Kota Baghdad.

Sejak penyerbuan tentara Mongol ini maka berakhirlah masa keemasan Kota Baghdad sebagai pusat sejarah, pusat ilmu pengetahuan dan pusat kebudayaan di dunia. Hulagu, yang nama lengkapnya adalah Hulagu Khan mengirim pesan, bahwa dia ingin bertemu dengan ulama besar yang berada di Kota Baghdad. Tentu saja hal ini tidak bisa dipenuhi. Karena tak satupun dari ulama besar dari Kota Baghdad yang berani memenuhi undangan cucu dari Jenghis Khan yang bengis ini. Hingga pada akhirnya ada pemuda yang bernama Khadihan. Dia seorang guru madrasah, bersedia menemui undangan Hulagu secara langsung.

Pemuda sederhana ini masihlah sangat muda. Jenggotnya saja belum tumbuh sempurna. Berpakaian putih seragam sekolah madrasah. Wajahnya terlihat masih lugu, badannya juga kecil, tak sebesar dan setegap tentara Mongol. Tak lama kemudian sampailah Khadihan di markas tentara Mongol, dan langsung menjumpai Hulagu. Sepasang mata Hulagu menatap tajam ke arah pemuda ini. Dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. Khadihan ternyata datang menemuinya dengan membawa seekor unta, seekor kambing dan seekor ayam jago. Ini menarik!

Berkatalah Hulagu dengan sinis, "Selama ini, apakah mereka hanya sanggup mengirim orang seperti kamu ini untuk menghadapku....". Kadihan menjawab,

"Jika kamu ingin bertemu dengan orang yang berbadan besar, di luar ada onta."

"Jika kamu ingin menemui yang berjanggut, di luar ada kambing."

"Dan jika kamu ingin menemui yang bersuara nyaring maka di luar juga ada ayam jago. Yang bisa kamu panggil sesuka hatimu."

Sesaat, Hulagu sadar bahwa sebenarnya dia sedang berhadapan bukan dengan sembarang orang.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB
X