Tingkatkan Kepedulian dengan Bersedekah

- Sabtu, 8 Mei 2021 | 20:33 WIB
Ustaz Suhari Mustaji
Ustaz Suhari Mustaji

Dalam sebuah hadis dari Abi Hurairah R.A, ia berkata yang artinya: Setiap pagi dua malaikat turun ke bumi. Maka berdoa malaikat yang satu, ‘Yaa Allah berikan kepada orang yang berinfak, bersedekah, berderma, ganti yang berlipat ganda. Dan malaikat yang lain berdoa ‘Yaa Allah berikan kepada orang yang pelit kehancuran, binasakan yang mengartikan percepat kemiskinan orang yang pelit.

--

DALAM hadis, Nabi Muhammad SAW memberi tahu kepada umatnya bahwa setiap hari ada dua malaikat turun ke dunia ini ditugaskan oleh Allah SWT untuk mendoakan dua orang hamba. Orang yang dermawan dan bersedekah pagi hari itu didoakan oleh Malaikat dengan doa kekayaan. “Yaa Allah berikan ganti yang berlipat ganda harta orang yang beramal hari ini’

“Berapa lipat ganda yang Allah berikan? Bervariasi sesuai dengan keikhlasan dan ketepatan sasaran orang yang bersedekah dan menerimanya, dari sepuluh kali lipat, tujuh puluh kali lipat, tujuh ratus kali lipat hingga lipat-ganda yang tidak tahu jumlahnya kecuali Allah SWT,” jelas Ustaz Suhari Mustaji.

Berdoa malaikat yang tidak pernah ma’shiyat kepada Allah SWT dan senantiasa melaksanakan perintah-Nya, maka yakin doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, Ustaz Suhari Mustaji mengajak umat muslim untuk senantiasa bersedekah di pagi hari agar dapat doa malaikat. Jangan sampai ada hari yang kosong dari sedekah walau hanya dengan separuh kurma, jangan menunggu  kaya baru mau sedekah. “Mumpung masih di bulan Ramadan mari kita selalu senantiasa berbuat baik dan bisa melakukan kegiatan-kegiatan menurut ajaran Islam, karena semua kegiatan yang dilakukan di bulan Ramadan ini semua amalan dilipatgandakan,” katanya.

Dijelaskannya, orang yang pelit, kikir, medit, didoakan oleh malaikat dengan doa kehancur-binasaan. “Yaa Allah hancur binasakan orang yang tidak berderma di pagi hari ini”

“Saudaraku yang baik hati, ingatlah bagi Allah tidak ada yang mustahil, Allah maha kuasa atas segalanya. Banyak cara Allah SWT menjadikan bangkrut seorang hamba yang kaya raya. Ada kalanya Allah mengutus si jago merah (api) menyerang hartanya, maka habis kekayaannya dilalap api dalam hitungan menit. Ada kalanya Allah mengutus perampok, habislah hartanya,” katanya.

“Serta ada kalanya Allah mengutus tsunami, banjir bandang, gempa bumi, maka habislah harta bendanya. Bahkan lenyap dengan pemilik kekayaan itu ditelan bumi. Adakalanya Allah utus penyakit hingga kekayaannya habis untuk membayar penyakit yang ia derit bertahun-tahun di rumah sakit. Kita jadikan pelajaran bagaimana Fir’aun dan Qorun yang ditenggelamkan oleh Allah ke dalam perut bumi,” sambungnya.

Dia melanjutkan, sebagai umat Nabi Muhammad SAW senantiasa pupuk kepedulian di bulan yang penuh berkah ini. Jangan sia-siakan, maksimalkan sedekah sebagaimana nabi ketika datang bulan Ramadan beliau memaksimalkan kedermawanannya hingga mencapai puncak melebihi hembusan angin.

“Saat ini banyak di antara saudara kita yang serba kekurangan akibat pandemi Covid-19. Banyak yang kehilangan mata pencahariannya karena diberhentikan dari pekerjaan, maka saat ini waktu yang pas kita tingkatkan kepedulian kita kepada sesama yang butuh uluran tangan kita,” nasihatnya.

Dikatakannya, peduli menentukan kadar keimanan. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya : wahai Anas tidak beriman kepadaku orang yang tidur nyenyak dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya lapar padahal dia tahu.

“Saudaraku kita belum diakui iman kita kepada Nabi bila kita tidak punya sifat peduli kepada sesama, minimal iman kita belum sempurna kepada nabi”.

“Mari kesempatan ini jangan kita sia-siakan. Ingat harta kita yang sebenarnya adalah yang kita infakkan di jalan Allah. Adapun yang kita makan, jadilah ia kotoran yang menjijikkan. Harta yang kita depositokan kemudian kita meninggal dunia maka akan jadi rebutan orang yang kita tinggalkan. Sedikit pun tidak ada yang kita bawa kecuali selembar kain kafan. Semakin banyak harta yang kita tinggalkan menghadap Allah, maka semakin berat persidangan kita di mahkamah Allah SWT, terhadap harta yang halal akan dihisab, sedang yang haram akan menjadi bahan pembakar kita di neraka,” jelasnya.

Oleh karena itu, Ustaz Suhari Mustaji mengajak bersedekahlah mumpung masih ada orang yang mau menerima sedekah. Karena akan ada masanya tidak ada lagi orang yang mau menerima sedekah. “Saudaraku bersedekahlah sebelum ajal menjemput kita. Ketika ajal menjemput kita maka kita menyesal mohon ditunda kematian kita, agar kita dapat bersedekah. (aky) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X