Duhhh...!! 13 Kecamatan di Berau Berpotensi Bencana Alam

- Sabtu, 8 Mei 2021 | 20:45 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Jumat (7/5) merilis lokasi rawan bencana berdasarkan dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Babupaten Berau tahun 2020-2024. Dalam rilis tersebut, 13 kecamatan di Kabupaten Berau berpotensi mengalami bencana alam.

Menurut Kepala BPBD Berau, Thamrin, ada beberapa potensi bencana yang dapat terjadi di Kabupaten Berau. Diantaranya; kebakaran lahan, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, bahkan kekeringan. Namun, intensitas setiap kecamatan berbeda-beda.

“Ranking paling tinggi terjadi kebakaran lahan. Untuk gempa bumi dan tsunami Berau juga memiliki potensi tersebut, termasuk kekeringan,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki peta lokasi rawan bencana berdasarkan kajian potensi bencana. Ia melanjutkan, semua jenis bencana dilakukan pencegahan melalui sosialisasi kepada stakeholder dan masyarakat.

“Setelah sosialisasi, kita juga harus mempersiapkan peralatan. Yang paling penting adalah kesiapan personel,” jelasnya.

Khusus dalam penanganan Kebakaan Hutan dan Lahan (Karhutla), ia mengungkapkan bahwa BPBD telah menyiapkan peralatan dan personel yang tesebar di delapan kecamatan. Diantaranya Kecamatan  Tanjung Redeb, Batu Putih, Bidukbiduk, Maratua, Sambaliung, Segah, Tabalar dan Teluk Bayur. “Tinggal kita lihat bagaimana aksinya di lapangan,” ujarnya.

Sedangkan lima kecamatan lainnya yang belum memliki pos pencegahan Karhutla, yakni Kecamatan Biatan, Talisayan, Kelay, Pulau Derawan dan Gunung Tabur. Thamrin menjelaskan, pembangunan pos Karhutla di lima kecamatan tersebut telah direncanakan tahun ini. Namun dirinya masih menunggu anggaran dan peraturan bupati untuk merealisasikannya. “Begitu anggaran turun berarti bisa dilelang,” katanya.

Ia mengaku pada tahun 2019 lalu Karhutla di Kabupaten Berau cukup besar yang menghanguskan kurang lebih 3.000 hektare, dikarenakan perlatan dan personel yang tersedia belum maksimal. Sedangkan tahun 2020 lalu, ia mengaku pihaknya tidak terlalu kesulitan mengatasi Karhutla karena musim kemarau yang terjadi tidak terlalu ekstrem. “Tahun ini kita tingkatkan lagi persiapannya,” pungkasnya. (hmd/har)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X