Berinfak dan Sedekah di Jalan Allah

- Senin, 10 Mei 2021 | 20:03 WIB
Ustaz Djailani
Ustaz Djailani

Ramadan sebentar lagi akan meninggalkan kita. Suasana tentu akan berbeda. Hiruk-pikuk masyarakat berbelanja keperluan Idulfitri sudah ramai terlihat di jalan-jalan, toko, dan pasar. Suka cita menyambut perayaan kemenangan bagi umat muslim.

---

NAMUN bulan penuh berkah ini, menurut Ustaz Djailani, orang yang mengerti keistimewaan bulan Ramadan tentu akan berlomba-lomba untuk mencari pahala sebesar-besarnya. Berlomba menyedekahkan hartanya di jalan Allah SWT.

Ia menjelaskan, mengingat pahala yang besar diberikan Allah bagi mereka yang berbuat kebaikan di bulan Ramadan ini, seperti menafkahkan hartanya di jalan Allah, baik berupa infak dan sedekah. Perhatikan firman Allah dalam  Al-Baqarah:261 berikut “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui,”.

Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain. Sebutir benih akan menumbuhkan tujuh bulir, tiap bulir terangkai seratus biji. “Anggapannya seperti ini, 1x 7 x 100 = 700,” katanya.

Ustaz Djailani melanjutkan, bayangkan saja, ternyata berinfak di rekening Bank Akhirat ini telah menjanjikan bunga sebesar 700 persen plus bonus dilipatgandakan lagi oleh Allah untuk orang-orang yang terpilih. Di dunia manakah ada sebuah bank yang memberikan bunga 700 persen, kalau tidak bank tersebut akan bangkrut.

Sungguh aneh dan disayangkan, betapa banyak orang-orang yang hanya tergiur buaian janji-janji bank di dunia, apalagi kalau di provokasi menabung duit hadiahnya duit. Deposito berbunga tinggi 14 persen dan lain-lain. Sehingga orang lupa bahwa besok akan mati dan tidak akan membawa uang-uang yang ada di dunia ini.

“Percuma memiliki harta ratusan miliar, tapi hanya untuk diri sendiri. Allah menjanjikan, tidak akan miskin umat-Ku jika ia menyedekahkan hartanya untuk kebaikan,” jelasnya.

Sudah waktunya semua orang memikirkan investasinya dalam bentuk deposito di Bank Akhirat melalui sarana berinfak di jalan Allah. Bahwa setiap keping uang yang diinfakkan tersebut akan berlipat 700 persen seperti janji Allah yang pasti tersebut.

Harapannya semoga setiap keping amal insyaAllah akan menjadi Amal Jariah, dimana setiap amal jariah yang berguna selama amal tersebut masih bermanfaat di dunia ini (seperti rumah sakit mendirikan masjid, dunia pendidikan Islam, kegiatan dakwah, dll). Maka amal ini akan tidak terputus meskipun kita sudah mati. Seperti hadis berikut ini, artinya: “Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Amal jariah, anak yang saleh yang mendoakannya atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’I dan Ahmad).

“Semoga kita semua lebih gairah dan semangat untuk berinfak di jalan Allah,” pungkasnya. (hmd/har)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X