13 Kampung Terendam

- Senin, 17 Mei 2021 | 20:44 WIB
BELUM SURUT: Bupati, wakil bupati, dan Ketua DPRD Berau saat meninjau lokasi banjir di Kampung Tumbit Dayak, akhir pekan kemarin.
BELUM SURUT: Bupati, wakil bupati, dan Ketua DPRD Berau saat meninjau lokasi banjir di Kampung Tumbit Dayak, akhir pekan kemarin.

TANJUNG REDEB – Sebanyak 13 kampung di Kecamatan Sambaliung, Teluk Bayur, Segah, dan Kelay, terendam banjir. Lebih dari 1.000 kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir tahunan ini.

Kepala Kampung Tumbit Dayak Achmad Jamlan menuturkan, ketinggian air pada Sabtu sempat menurun. Namun kemarin (16/5) kembali mengalami kenaikan, hingga menggenangi badan jalan menuju ke kampung tersebut.

“Tadi malam (Minggu dini hari, red) ini naiknya,” katanya saat ditemui di lokasi kemarin.

Ia mengatakan, khusus di Tumbit Dayak, sebanyak 300 (KK) di kampungnya yang terdampak banjir. Selain itu, aliran listrik di Tumbit Dayak juga dipadamkan. “Banjir ini masuk hari keempat (hingga kemarin, red). Awal banjir itu ketinggian air mencapai 2 meter,” ujarnya.

Ia mengatakan, ketinggian air pada Sabtu (15/5) lalu sempat mengalami penurunan hingga 1 meter. Namun kemarin, ketinggian air kembali mengalami peningkatan 2 meter.

“Arusnya cukup deras, ladang warga semua terendam, banyak hewan ternak yang mati,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang warga dari Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur, Sukoco, mengatakan banjir tersebut memang banjir tahunan. Namun dibanding beberapa tahun terakhir, banjir kali ini yang paling parah. Biasanya, lanjut dia, ketinggian air hanya setengah hingga satu meter.

“Ladang saya 2,5 hektare habis semua terendam,” katanya.

Ia mengatakan, untuk saat ini persediaan bahan makanan di rumahnya diperkirakan bertahan selama tiga hari. Sehingga, jika ketinggian air terus mengalami kenaikan, akan sulit baginya untuk beraktivitas, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya. “Biasanya (banjir, red) tidak pernah lebih dari dua hari, tapi ini (kemarin, red) sudah masuk hari keempat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Thamrin menuturkan, dari data yang diterima pihaknya, memang ada 13 kampung yang terendam banjir. Namun untuk kampung-kampung di Kecamatan Segah dan Kelay, kondisi air mulai surut. “Ini banjir tahunan,” katanya.

Ia mengatakan, dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Berau, banjir kali ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengguyur kawasan hulu sejak 11 Mei lalu. Hujan yang mengguyur deras dalam beberapa hari, menyebabkan volume air mengalami peningkatan signifikan di Sungai Segah dan Kelay.

Pihaknya pun bersama aparat TNI-Polri, telah mendirikan tenda untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir, serta mendirikan dapur umum dan pos kesehatan untuk warga.

“Di sini (Tumbit Dayak, red) akan dibangun poskonya,” katanya.

Ia melanjutkan, pihaknya juga telah menurunkan beberapa perahu karet untuk mengevakuasi warga, jika air terus mengalami kenaikan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB
X