Tanggul PT RUB Jebol

- Senin, 17 Mei 2021 | 20:46 WIB
DARI UDARA: Lokasi pertambangan PT RUB yang dijepret dari udara, sehari sebelum luapan air sungai menjebol tanggul perusahaan tersebut.
DARI UDARA: Lokasi pertambangan PT RUB yang dijepret dari udara, sehari sebelum luapan air sungai menjebol tanggul perusahaan tersebut.

MELUAPNYA air dan derasnya arus Sungai Kelay, membuat tanggul milik PT Rantaupanjang Utama Bhakti (RUB) jebol sekitar pukul 04.46 Wita, Minggu (16/5). Akibat jebolnya tanggul tersebut, membuat Kampung Bena Baru, Kecamatan Sambaliung, untuk sementara tidak bisa diakses melalui jalur darat.

Menurut Johan, tokoh masyarakat Kampung Bena Baru, jebolnya tanggul membuat akses darat menuju ke Kampung Bena Baru tidak bisa dilalui, selain itu, warga terpaksa mengungsi ke lokasi daratan yang lebih tinggi.

“Semalam itu (Minggu dini hari, red), lampu tiba-tiba padam, air naik, dan kami dengar suara air itu deras,” katanya.

Johan mengatakan, jebolnya tanggul perusahaan dikarenakan air yang meluap dari Sungai Kelay, hingga menyebabkan satu pit tambang aktif terendam banjir. “Air semakin naik, hujan juga di hulu sana,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kampung Bena Baru, Leth Anyeini mengatakan, dirinya sudah mengingatkan pihak perusahaan, bahwa jarak tanggul mereka dengan genangan air banjir tersisa 20 Cm saja. Informasi itu juga didapatkan dari warganya yang bekerja di perusahaan tersebut.

“Saya bilang, tanggul tersebut harus diperhatikan, karena berbahaya bagi kalian (pekerja tambang, red) di dalam,” ujarnya.

Ia mengatakan, seharusnya ada alarm peringatan sebelum tanggul jebol. Agar tidak ada masyarakat maupun karyawan tambang yang menjadi korban akibat jebolnya tanggul.

“Kami akan koordinasi dengan pihak perusahaan, untuk perbaikannya seperti apa,” ungkapnya.

Ia berharap, agar perusahaan segera membuka akses yang bisa dilalui oleh warga untuk melintas. Karena dikhawatirkan air semakin tinggi dan warga terjebak di kampung. “Yang utama itu akses jalan dulu,” paparnya.

Sementara itu, Supervisor Health, Safety and Environ PT RUB, Eko Agus, mengatakan banjir merupakan kejadian tahunan. Namun dalam dua tahun terakhir, ketinggian air memang sulit diprediksi.

“Bayangkan saja, ini masuk musim panas, namun di hulu sana malah musim hujan. Akhirnya air semakin naik, dan masuk ke tanggul PT RUB,” jelasnya.

Eko melanjutkan, pihaknya sudah melakukan pemantauan sejak Rabu (12/5) lalu, sejak Kampung Tumbit Dayak terendam banjir. Kemudian PT RUB sudah membuat tanggul, membangun jalan tanggul. Namun banjir sudah melewati levelnya.

“Karena arus juga sudah deras. Tanggulnya juga sudah kami tebali. Kami sudah antisipasi kepada karyawan, jangan ada yang kerja,” paparnya.

Dia mengatakan, pihaknya juga sudah mendapatkan laporan dari pengawas bawah tanggul tersebut jebol akibat kuatnya arus sungai dan tingginya banjir.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X