MUSIBAH banjir yang merendam 13 kampung di empat kecamatan di Berau, membuat empat sekolah terendam banjir.
Diutarakan Kepala Dinas Pendidikan Berau Murjani, empat sekolah tersebut terdiri dari dua sekolah dasar (SD) dan dua sekolah menengah pertama (SMP). Namun, dari keempat sekolah tersebut, tidak ada satupun barang elektronik inventaris sekolah yang terendam banjir.
“Aman semua, kalau buku memang ada yang terendam banjir,” paparnya kepada Berau Post, Minggu (16/5).
Ia mengatakan pihak sekolah sebelumnya telah melakukan evakuasi terhadap barang-barang elektronik dan dokumen penting milik sekolah. “Sebelum air semakin naik, semua dokumen penting sudah diamankan,” jelasnya.
Murjani melanjutkan, untuk menghadapi sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan Juli nanti, pihaknya segera melakukan perbaikan dari kerusakan yang disebabkan banjir.
“Tetapi tetap saja untuk zona hijau dulu. Sistemnya juga 30 persen (jumlah pelajar dari kapasitas ruangan),” paparnya.
Terpisah, Kepala SMP 3 Teluk Bayur Hikmah mengatakan, pada Sabtu (15/5) ketinggian air masih 30 sentimeter, dan pihaknya langsung melakukan pengamanan terhadap barang elektronik dan dokumen penting.
“Tadi malam (Sabtu malam, red) dari penjaga sekolah menginformasikan, bahwa air mulai naik, kami langsung ke sini (sekolah),” katanya.
Diakui Hikmah, banjir kali ini lebih tinggi dari banjir tahun sebelumnya. Sehingga terdapat beberapa SK guru dan surat nilai siswa yang terendam banjir. “Biasanya tidak sampai naik ke meja, nah tahun ini naik melebihi meja,” ujarnya.
Terkait dengan SK dan surat nilai siswa yang terendam, hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, setelah air surut akan dilakukan pengecekan dan juga pengantian SK dan surat nilai yang rusak. (hmd/udi)
