Labanan Makarti Siaga Banjir

- Rabu, 19 Mei 2021 | 20:30 WIB
MASIH TERENDAM: Hujan yang terus mengguyur kawasan hulu membuat volume air sungai terus naik. Dampaknya beberapa kampung masih terendam banjir.
MASIH TERENDAM: Hujan yang terus mengguyur kawasan hulu membuat volume air sungai terus naik. Dampaknya beberapa kampung masih terendam banjir.

TANJUNG REDEB - Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur kawasan hulu membuat debit air Sungai Kelay dan Sungai Segah terus mengalami peninglatan. Bahkan diprediksi beberapa kawasan di Kecamatan Segah dan Kampung Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur, bakal terdampak banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat, mengatakan berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, menunjukkan potensi hujan di kawasan hulu masih cukup tinggi. “Saat ini informasinya masih hujan di sana (kawasan hulu, Red),” katanya, Selasa (18/5).

Ia melanjutkan, jika hujan dengan intensitas tinggi terus terjadi, tidak menutup kemungkinan beberapa kawasan di Kecamatan Segah akan kembali terendam banjir. Bahkan Kampung Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur juga terancam terdampak banjir. Begitu juga 13 kampung di wilayah Kecamatan Sambaliung, Kelay, dan Teluk Bayur yang sebelumnya terendam banjir, kemungkinan ketinggian air akan terus naik. “Banjir di beberapa kampung yang sebelumnya sempat surut saat ini kembali naik. Seperti di Kampung Tumbit Dayak, Bena Baru dan Pegat Bukur,” tuturnya.

Nofian melanjutkan, sebanyak 2.507 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban banjir yang terjadi di beberapa kampung akibat tingginya curah hujan di kawasan hulu. Ia tidak memungkiri bahwa banjir tahun ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. “Memang tahun ini laporan dari kepala kampung cukup tinggi, bahkan mencapai 2 meter. Tahun-tahun sebelumnya tidak sampai segitu (2 meter, Red) tingginya,” katanya.

Nofian mengatakan, pihaknya telah menyiapkan posko pengungsian untuk menampung warga yang mengungsi. Begitu juga untuk dapur umum. Ia mengatakan, banyak keluhan warga meminta adanya air bersih untuk mandi dan juga memasak. “Yang paling dibutuhkan warga saat ini air bersih. Kalau bantuan makanan siap saji sudah banyak,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Kampung Bena Baru, Leth Anye mengatakan, debit air di kampungnya saat ini terus naik, bahkan mencapai 1,5 meter. Namun sebanyak 255 Kepala Keluarga hingga saat ini masih bertahan di rumah mereka. “Iya mereka masih bertahan di rumah masing-masing. Namun jika air terus naik, kemungkinan akan mengungsi,” ujarnya.

Meskipun setiap tahun Bena Baru nyaris terendam banjir, namun baru tahun ini ketinggian air mencapai 1,5 meter. Bahkan dampak banjir ini membuat nyaris seluruh ladang warga terendam.

Dia menambahkan, kebutuhan warga saat ini yakni air bersih dan listrik. Karena dampak banjir air bersih dan listrik tersendat. “Infonya sore ini (kemarin, Red) PLN akan menyalakan mesin lampu untuk penerangan sementara,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Kampung Pegat Bukur, Suhariyadi Kusuma. Ia mengatakan, air terus menggenangi kampungnya bahkan sejak pagi ketinggian air terus naik. “Warga belum mengungsi, karena rata-rata rumah warga merupakan rumah panggung,” katanya.

Ia mengatakan, ketinggian air di Kampung Pegat Bukur saat ini mencapai 2 meter di kawasan yang rendah. “Kerugian belum bisa ditaksir. Tapi ada 200 kepala keluarga (KK) terdampak,” pungkasnya. 

Sebelumnya, 13 kampung di Kecamatan Sambaliung, Teluk Bayur, Segah, dan Kelay, terendam banjir. Lebih dari 1.000 kepala keluarga (KK) terdampak akibat banjir tahunan ini.

Kepala Kampung Tumbit Dayak Achmad Jamlan menuturkan, ketinggian air pada Sabtu sempat menurun. Namun Minggu (16/5) lalu kembali mengalami kenaikan, hingga menggenangi badan jalan menuju ke kampung tersebut. “Tadi malam (Minggu dini hari, Red) ini naiknya,” katanya.

Ia mengatakan, khusus di Tumbit Dayak, sebanyak 300 (KK) di kampungnya yang terdampak banjir. Selain itu, aliran listrik di Tumbit Dayak juga dipadamkan. “Banjir ini masuk hari keempat (hingga kemarin, red). Awal banjir itu ketinggian air mencapai 2 meter,” ujarnya.

Ia mengatakan, ketinggian air pada Sabtu (15/5) lalu sempat mengalami penurunan hingga 1 meter. Namun kemarin, ketinggian air kembali mengalami peningkatan 2 meter. “Arusnya cukup deras, ladang warga semua terendam, banyak hewan ternak yang mati,” tuturnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X