Polisi di Berau Dalami Kasus Penipuan Berkedok Beasiswa

- Kamis, 10 Juni 2021 | 19:58 WIB
AKP Ferry Putra Samodra
AKP Ferry Putra Samodra

KASUS penipuan berkedok beasiswa di SMA Negeri 1 Berau, telah masuk ke meja Satreskrim Polres Berau. Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Ferry Putra Samodra, mengaku masih mempelajari dan mendalami kasus ini.

Ia menjelaskan, pihaknya menerima laporan terkait penipuan ini pada Selasa (8/6) sekira pukul 20.00 Wita. Hingga Rabu (9/6), baru dua korban yang melaporkan kejadian tersebut. “Kami masih dalami dulu kasusnya seperti apa,” ucapnya.

Ia melanjutkan, modus penipuan ini sudah sering terjadi. Modusnya tetap sama, yakni melakukan telepon ke nomor korban dengan memberikan iming-iming tertentu. Setelah korban terpedaya, maka korban akan mengikuti kemauan pelaku.

“Modusnya rata-rata seperti itu. Jadi korban biasanya dibuat panik atau dijanjikan sesuatu. Kemudian meminta nomor rekening korban dan mengarahkan ke ATM (Anjungan Tunai Mandiri),” katanya.

Ferry menambahkan, pihaknya akan mendalami kasus ini, karena ada dugaan pelaku ini bukan orang Berau. Dia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan yang kerap terjadi dengan mengatasnamakan suatu instansi. “Lebih baik dicek terlebih dahulu, apa benar mendapatkan hadiah atau hanya penipuan,” imbuhnya.

Sebelumnya, dua orang wali siswa di SMA Negeri 1 Berau menjadi korban penipuan berkedok beasiswa yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Murni, salah seorang korban mengatakan, pada Selasa (8/6) sekitar pukul 15.00 Wita, ia mendapatkan telepon dari nomor tidak dikenal. Setelah diterima, si penelepon mengaku dari operator SMA Negeri 1 Berau, tempat anaknya bersekolah. Dalam percakapan itu, dia dijanjikan mendapatkan uang sebesar Rp 3,7 juta dari program beasiswa. Si penelepon pun menanyakan nomor rekening dan mengirim kode pencairan dana tersebut melalui SMS (pesan singkat). “Awalnya saya percaya, jadi saya layani” ucapnya.

Bahkan dijelaskan Murni, dirinya kembali dihubungi seseorang yang mengaku Kepala SMA Negeri 1 Berau. Dalam percakapan telepon tersebut, ia mengatakan akan diberi panduan pencairan dana tersebut setelah berada di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Di ATM ia diberi beberapa kali pin, bahkan sempat memasukan pin sebanyak 3 kali, namun selalu salah. Setelah itu dari ATM keluar struk dan tertera saldo terpakai Rp 2,6 juta. "Saya disuruh isi form, di situ dia minta nomor rekening juga," katanya.

Ia melanjutkan, ia baru menyadari setelah ditegur oleh seseorang di ATM bahwa ia menjadi korban penipuan. Ia baru menyadari setelah uang dalam ATM-nya tersisa Rp 200 ribu.

Ia melanjutkan, korbannya bukan hanya dirinya. Temannya sesama orangtua di SMA  Negeri 1 Berau, juga mengalami kerugian Rp 6 juta akibat modus penipuan itu. “Teman saya kena Rp 6 juta. Kami akan melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian,” jelas Murni.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Berau, Saleh mengatakan, dirinya merasa dirugikan akibat namnya dicatut dalam modus penipuan ini. Ia mengaku akan melaporkan kasus ini ke pihak Polres Berau. “Ada dua orang yang saya tahu kena penipuan itu. Satu melapor kepada saya, satu lagi kepada wali kelasnya," ucapnya.

Ia mengatakan, pihak sekolah selama ini tidak pernah mengadakan program tersebut. Sementara untuk program beasiswa sudah berlangsung online dan langsung diserahkan kepada penerima. Ia juga mengaku bingung, pelaku mendapatkan nomor-nomor korban dari mana. “Sementara para siswa tidak ada yang memiliki nomor saya," jelasnya.

Saleh berharap kejadian ini bisa segera diungkap oleh pihak kepolisian. “Kami arahkan para korban agar melapor," ucapnya. (hmd/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X