TANJUNG REDEB – Kepala Seksi Pupuk dan Pestisida, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), Bambang Sujatmiko memastikan stok pupuk subsidi aman hingga akhir musim tanam kedua. Kepastian itu disampaikannya setelah melihat data laporan terakhir yang ada pada April lalu.
Ia menjelaskan, penyaluran pupuk urea baru sudah mencapai 23 persen, pupuk SP 36 sebanyak 28 persen, pupuk ZA sebanyak 13 persen, dan NPK sebanyak 36 persen. “Jadi sesuai data yang ada, saya bisa pastikan stok aman,” katanya kepada Berau Post, Senin (14/6).
Meski begitu, Bambang menyebutkan ada sedikit kendala yang terjadi. Di mana terjadi perubahan produsen untuk pupuk NPK dari Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menjadi Petrokimia Gresik (PKG).
Akibat perubahan tersebut, stok pupuk NPK hingga saat ini masih kosong di gudang. Sementara beberapa kios masih dalam proses tahap penebusan kembali. “Stok tetap aman, hanya saja sedikit terlambat datang,” terangnya.
“Insya Allah dalam Minggu ini sudah masuk kembali,” sambung Bambang. Lebih lanjut, ia mengungkapkan, adanya perubahan produsen pupuk ini sangat berpengaruh bagi penyaluran pupuk di Berau. Sebab, harus ada tanda daftar gudang yang berada di Berau. “Dan saat ini sedang tahap proses penyelesaian,” ujarnya.
Walaupun ada sedikit kendala, diakuinya beberapa wilayah seperti Kampung Semurut dan Buyung-Buyung sudah mulai melakukan penanaman padi. “Jadi penyaluran pupuk dan stok pupuk di Berau untuk tahun 2021 masih aman,” pungkasnya.(*/adf/arp)
