Produksi Kakao Belum Maksimal

- Sabtu, 19 Juni 2021 | 20:29 WIB
Sumaryono
Sumaryono

TANJUNG REDEB - Kampung Merasa menjadi salah satu sentra perkebunan kakao terbesar di Berau. Meski begitu menurut Kepala Dinas Perkebunan Sumaryono, kakao yang dihasilkan di sana masih bisa lebih banyak lagi.

Itu dia utarakan, sebab saat ini Kampung Merasa memiliki lahan pertanian cukup luas yakni 470 hektare namun hanya berhasil menghasilkan 0,6 ton saja per hektare.

“Sebenarnya potensi lahannya cukup menjanjikan,” ungkapnya belum lama ini.

Apalagi disebutnya jika dilihat dari berbagai aspek, seperti kesuburan lahan dan produktivitas petaninya dia yakin bisa jauh lebih baik dari saat ini.

Melihat potensi itu, kini pihaknya terus memacu kembali para petani agar kakao yang dihasilkan bisa semakin baik. “Salah satunya adalah peremajaan kakao,” katanya.

Lanjutnya, kakao cukup menjanjikan bahkan kini hasil petani di kampung tersebut sudah diekspor hingga Jerman. Terakhir ada 200 kilogram kakao yang dikirim ke negara berpenduduk sekitar 82 juta jiwa itu.

“Itu lebih sedikit, biasanya mencapai 500 kilogram yang dikirim. Penurunan itu karena gagal panen akibat banjir beberapa waktu lalu,” jelasnya.

Untuk saat ini, pihaknya akan memulai kembali penanaman kakao. Namun diakuinya pula, jika masih ada kakao yang belum dipanen diakibatkan banjir, akan diusahakannya untuk melakukan peremajaan.

“Jika memang masih bisa, akan kami coba diremajakan terlebih dahulu,” pungkasnya. (*/adf/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X