TANJUNG REDEB – Kasus Covid-19 di Bumi Batiwakkal terus mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir.
Diakui Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi, ada tambahan 50 kasus lebih dalam sepekan terakhir. Angka itu, lanjut dia, kembali meningkatkan jumlah kasus Covid-19 di Berau.
Kembali meningkatnya kasus Covid-19 menurutnya, dipicu banyaknya pelaku perjalanan yang tidak melakukan isolasi mandiri sehingga dengan cepat menyebarkan virus ke anggota keluarganya.
Ia mengatakan, penyebaran antar-keluarga masih menjadi momok yang sulit dikendalikan. Pasalnya, dalam lingkup keluarga, protokol kesehatan selalu diabaikan.
“Ini yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR). Bagaimana mau diberantas sampai akarnya, jika masyarakatnya sendiri cuek, ” ujarnya kepada Berau Post.
Iswahyudi menuturkan, lemahnya penerapan protokol kesehatan (Prokes) dalam lingkup keluarga, serta tidak adanya kesadaran diri terhadap pelaku perjalanan, menghambat langkah pemerintah untuk membuat Berau zona hijau seluruhnya.
“Saat ini yang menjalani perawatan mencapai 103 pasien,” tambahnya.
Dengan kondisi itu, Iswahyudi menegaskan akan memperketat kembali izin-izin penyelenggaraan acara. Termasuk acara perpisahan sekolah, yang diakuinya sudah banyak permohonan diajukan ke pihaknya.
Menurutnya, selain angka kasus yang kembali meningkat, saat ini sekolah tatap muka saja belum dilaksanakan. Jadi tidak mungkin pihaknya mengizinkan pelaksanaan perpisahan yang sangat berpotensi menyebabkan kerumunan orang.
“Ada beberapa sekolah yang mengajukan untuk perpisahan, tapi saya tolak semua,” ujarnya.
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan pernah mengeluarkan izin keramaian untuk perpisahan. Ia mengkhawatirkan, dengan adanya perpisahan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19. Meskipun, sekolah yang mengajukan izin berada di zona hijau.
Ditekankan, jika ada sekolah yang nekat melaksanakan perpisahan tanpa rekomendasi dari Dinas Kesehatan, maka akan dilakukan pembubaran paksa oleh Satgas Covid-19. “Pasti dibubarkan,” pungkasnya. (hmd/udi)
