SAMBALIUNG - Masih berlapis tanah, jalan poros menuju Meraang, Kampung Tumbit Melayu, kerap dikeluhkan masyarakat, di antaranya Risman (45).
Selain membuat jalan menjadi berdebu saat kering dan licin usai diguyur hujan, masih ada sejumlah titik yang rusak parah. "Banyak sudah yang permukaannya tidak rata dan bergelombang, kalau habis hujan itu rata-rata lobang dijalan digenangi air," katanya, kemarin (20/6).
Katanya, perawatan sempat dilakukan beberapa kali dengan penambalan, namun hal itu tidak bertahan cukup lama.
"Sudah saatnya kami menikmati pembangunan, karena bukan sedikit masyarakat kami yang setiap harinya lalu lalang kampung," ujarnya.
Maka dari itu pihaknya berharap agar pemerintah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) segera melakukan penaganan dengan pengaspalan atau semenisasi. "Karena ini untuk kepentingan masyarakat banyak," sebut Risman.
Keluhan itu pun akan segera teratasi dan paket pengerjaannya kini sudah dalam tahap persiapan lelang. Hal itu disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Preservasi Jalan Poros Kampung Meraang, DPUPR, Endi.
"Saat ini kami masih persiapan dokumen lelang, realisasinya sekitar bulan Agustus mendatang," katanya.
Meski begitu, dirinya masih enggan menjelaskan lebih banyak terkait rencana pengerjaannya, termasuk anggaran yang akan dikucurkan untuk jalan tersebut.
"Nanti paketnya kalau sudah ada yang menang baru kami publikasikan informasinya," pungkasnya (*/uga/sam)