Di Berau, Balita 1,7 Tahun Meninggal Akibat Covid-19

- Sabtu, 26 Juni 2021 | 20:10 WIB
Iswahyudi
Iswahyudi

TANJUNG REDEB - Sempat melandai, angka kasus Covid-19 di Bumi Batiwakkal kembali meningkat. Berdasarkan rilis yang disampaikan Dinas Kesehatan Berau, Jumat (25/6), terdapat penambahan 33 kasus terkonfirmasi Covid-19. Dari penambahan kasus itu, membuat pasien yang masih menjalani perawatan meningkat menjadi 154 kasus.

Selain penambahan kasus terkonfirmasi, terdapat 1 kasus meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, yang dikonfirmasi menyebutkan, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 seorang balita berusia 1,7 tahun, dengan kode Berau 4690.

Iswahyudi menuturkan, sebelum dinyatakan Covid-19 oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, pasien tersebut sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit dengan keluhan penyakit di bagian perut. Kemudian saat dilakukan pemeriksaan pada tanggal 14 Juni 2021, ditemukan virus Covid-19 di tubuh balita tersebut. “Jadi yang anak-anak ini sebenarnya ada kelainan di perut,” kata Iswahyudi.

Ia melanjutkan, sebenarnya pasien tersebut hendak dirujuk ke rumah sakit di luar Berau. Namun belum ada rumah sakit yang menerima rujukan, sehingga tetap dilakukan perawatan di RSUD dr Abdul Rivai. Setelah diketahui terpapar Covid-19, pasien dipindahkan ke ruang khusus pasien Covid-19. “Menurut informasi mau dirujuk. Saya belum tahu persis rumah sakit mana. Saat itu rumah sakit tidak mampu menangani penyakit si anak. Tapi bukan Covid-19,” jelasnya.

Iswahyudi menuturkan, pasien tersebut terpapar Covid-19 dari ibunya yang merupakan pelaku perjalanan. “Ibunya positif (Covid-19) juga. Tapi kondisinya stabil,” ujarnya.

Iswahyudi menambahkan, biasanya seorang anak memiliki imun yang kuat dan jarang terpapar Covid-19. Disinggung soal Covid-19 varian baru, yakni Delta, Iswahyudi belum bisa memastikan. Untuk memastikan apakah varian tersebut sudah masuk ke Kabupaten Berau atau belum, harus mengirim sampel ke Litbangkes di Jakarta. “Untuk varian baru itu pertama harus tahu kondisi pasien. Kemudian sampelnya dikirim,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB
X