TANJUNG REDEB – Kunjungan kerja Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor ke wilayah utara, tiba di Kabupaten Berau pada Jumat (25/6) lalu. Salah satu agendanya, orang nomor satu di Kaltim ini mengunjungi pabrik pengolahan kakao ‘Berau Cocoa’ milik PT Berau Coal di area Politeknik Sinar Mas Berau Coal, Sei Bedungun, Tanjung Redeb, Berau.
Gubernur yang turut didampingi wakil gubernur Hadi Mulyadi, Bupati Berau Sri Juniarsih, dan Wakil Bupati Berau Gamalis, melihat langsung cara pengolahan kakao serta bibit kakao yang menjadi andalan Berau selama ini.
Pada kesempatan itu, gubernur turut memberikan motivasi agar pengembangan kakao terus ditingkatkan. Karena kualitas biji kakao di Indonesia, termasuk Berau, memiliki kualitas yang sangat baik.
"Kakao terbaik di dunia itu dari Belgia, padahal mereka tidak ada menanam kakao di sana. Bahannya dari mana, ya dari Indonesia. Jadi saat ini kita hanya produksi bahan baku, tapi ke depan kita harus meningkatkan diri dengan hilirisasi pengolahan kakao ini. Sehingga menghasilkan produk terbaik pula," ujar Isran Noor.
Dengan adanya pengembangan perkebunan kakao serta pembangunan politeknik yang dilakukan PT Berau Coal, gubernur menilai sangat besar manfaatnya bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Berau.
“Karena hanya dengan pembangunan SDM, kita bisa memanfaatkan sumber daya alam (SDA). Tanpa adanya SDM yang berkualitas, otomatis tidak akan bisa mengembangkan potensi SDA yang begitu besar, banyak, dan melimpah,” ucapnya.
Oleh karenanya, Isran menyampaikan apresiasi terhadap keberadaan PT Berau Coal di Kabupaten Berau, yang tidak hanya fokus pada pengembangan pertanian dan perkebunan, seperti pengembangan kakao Berau, melainkan juga peduli terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan melalui program CSR di sekitar perusahaan.
Bahkan disampaikan Isran, untuk CSR yang diberikan PT Berau Coal merupakan salah satu yang terbesar di Kalimantan Timur, dibanding dengan perusahaan-perusahaan tambang batu bara lainnya.
Senada dengan itu, wakil gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, mengucapkan terima kasih kepada Berau Coal. Karena Berau Cocoa yang menjadi salah satu unit usaha, PT Berau Coal telah membantu masyarakat, serta menumbuhkan perekonomian masyarakat Berau dan Kaltim.
"Kita berharap kakao Berau ini menjadi kakao nomor satu di dunia, karena saat ini kualitasnya ada di posisi nomor empat dunia," ungkap Hadi Mulyadi.
"Tentu juga kami titip program ini untuk dipantau kepada ibu bupati dan bapak wakil bupati Berau. Semoga manfaatnya bisa terus dirasakan oleh masyarakat Berau dan Kaltim," tambahnya.
Di tempat yang sama, Bupati Sri Juniarsih menyampaikan bahwa produksi kakao di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau – perlahan mulai meningkat. Seiring dengan banyaknya permintaan dari daerah luar. Kakao Berau juga menjadi salah satu wakil yang akan mengikuti Cocoa Excellent Award 2021 di Paris. Pihaknya berharap keberhasilan ini dapat memotivasi dunia perkebunan di Berau.
“Keberhasilan ini akan selalu dipertahankan pemerintah daerah, dengan memberikan perhatian lebih kepada sektor-sektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti agrobisnis dan pariwisata,” tuturnya.
License dan Corporate Communications General Manager PT Berau Coal, Yoyok N Pramono menambahkan, pabrik pengolahan kakao ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan melalui CSR PT Berau Coal, untuk mengembangkan agrobisnis demi meningkatkan ketahanan ekonomi. Disebutnya, untuk Berau Cocoa, PT Berau Coal turut mengelola tata kelolanya pasarnya. Kemudian membantu meningkatkan kualitas kakaonya, sehingga harga jual beli petani jadi lebih tinggi.
