Sehari, Lima Pasien Covid-19 Meninggal

- Rabu, 14 Juli 2021 | 20:31 WIB
TERBANYAK DALAM SEHARI: Lima pasien Covid-19 meninggal dunia kemarin (13/7). Petugas saat melakukan pemakaman di Pemakaman Covid-19 Jalan Bukit Ria, Tanjung Redeb.
TERBANYAK DALAM SEHARI: Lima pasien Covid-19 meninggal dunia kemarin (13/7). Petugas saat melakukan pemakaman di Pemakaman Covid-19 Jalan Bukit Ria, Tanjung Redeb.

TANJUNG REDEB - Satgas Covid-19 Kabupaten Berau, Selasa (13/7) kemarin, memakamkan lima pasien meninggal dunia akibat Covid-19. Angka ini merupakan kasus kematian terbanyak dalam sehari di Bumi Batiwakkal.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan Berau, lima pasien yang meninggal dunia yakni; Berau 5.705, warga Tanjung Redeb yang merupakan transmisi lokal, meninggal di RSUD dr Abdul Rivai pada pukul 03.20 Wita; Berau 5.815, warga Teluk Bayur, merupakan pasien transmisi lokal, meninggal dunia pada pukul 04.00 Wita; Berau 5.611, warga Tanjung Redeb, merupakan pelaku perjalanan, meninggal dunia pada pukul 09.29 Wita; Berau 5.785, warga Tanjung Redeb, merupakan transmisi lokal, meninggal dunia pada pukul 14.30 Wita; dan Berau 5.578, warga Tanjung Redeb, merupakan klaster keluarga, meninggal pada pukul 16.00 Wita.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menjelaskan, empat pasien sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Belum genap sepekan dirawat, kondisinya terus mengalami penurunan. Meski pun telah dilakukan bantuan pernapasan dengan oksigen, namun nyawa pasien tidak tertolong.

“Sementara satu pasien yakni Berau 5.578 isolasi mandiri. Pasien meninggal di rumah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, kemarin. “Pneumonia ini kan menyerang paru dan mengurangi pasokan oksigen. Sehingga menyerang sistem yang lain jika terlambat ditangani,” jelasnya.

Pasien yang meninggal, lanjutnya, rata-rata berusia di atas 50 tahun. Mereka dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis. Iswahyudi belum bisa memastikan, apakah varian delta atau bukan. Yang jelas, varian ini lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya, yakni sebesar 43 persen sampai 90 persen. Gejala yang ditimbulkan varian Delta lebih parah. “Gejalanya seperti flu biasa, namun jika dibiarkan, akan semakin parah,” katanya.

Pasien dengan virus varian Delta lebih tampak kesakitan dan kondisi yang menurun jauh lebih cepat. Gejala utama dari infeksi varian Delta tampak berbeda dibandingkan dengan yang dialami saat terinfeksi varian Covid-19 sebelumnya. Gejala utama tersebut yakni sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek. “Kita belum pastikan, karena sampel masih akan dikirim ke lab di Jakarta,” ungkapnya.

Iswahyudi menambahkan, saat ini yang masih menjadi momok penularan tercepat adalah pelaku perjalanan dan klaster keluarga. Karena itu, dia meminta masyarakat agar sadar dengan situasi saat ini. 

Dari data yang ada, angka kasus Covid-19 di Kabupaten Berau per 13 Juli 2021 mencapai 5.823 kasus, masih menjalani perawatan 550 kasus, dan 127 kasus kematian. “Harus kita akui, lonjakan kasus mencapai 900 persen. Atau naik 9 kali lipat lebih cepat daripada kesembuhan,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X