Usaha Masyarakat Rugi

- Jumat, 16 Juli 2021 | 19:32 WIB
PERBAIKAN: Petugas ketika melakukan perbaikan salah satu unit pembangkit yang mengalami kerusakan di PLTU Teluk Bayur, Rabu (14/7) lalu.
PERBAIKAN: Petugas ketika melakukan perbaikan salah satu unit pembangkit yang mengalami kerusakan di PLTU Teluk Bayur, Rabu (14/7) lalu.

TANJUNG REDEB – Pemadaman listrik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, banyak aktivitas masyarakat yang terganggu akibat  pemadaman tersebut.

Salah satunya disampaikan pelaku usaha toko kue, Opie. Wanita ini mengaku tidak bisa menjalankan usahanya, lantaran pemadaman listrik yang terjadi hingga tiga kali dalam sehari.

Kondisi itu baginya semakin menyulitkannya, di tengah penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang mengharuskannya menutup toko pada pukul 20.00 Wita.

“Saya bolak-balik kabarin pelanggan untuk mengubah jadwal ambil kue. Ada juga yang cancel karena belum selesai pas sudah deadline,” katanya, kemarin (15/7).

Karena itu, Opie merasa sangat dirugikan karena banyaknya keluhan dari pelanggannya. “Rugi sih. Jadi terbatas kerja saya. Kan bikin olahan enggak manual, butuh listrik. Mudah-mudahan alat-alat saya enggak rusak atau korsleting,” keluhnya.

Keluhan yang sama disampaikan Handayani, seorang ibu rumah tangga. Proses pembelajaran daring yang tengah dijalankan anaknya menjadi terganggu. Karena jaringan internet terputus, imbas dari pemadaman listrik.

“Ya mau protes juga tidak bisa, toh di Berau sudah sering pemadaman. Tapi kenapa pas PPKM darurat begini padamnya,” terangnya.

Menanggapi berbagai keluhan itu, Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau, Eko Hadi Pranoto, menyampaikan permintaan maaf atas pelayanan yang kurang maksimal.

Ia menerangkan, hingga kemarin pihaknya berupaya memperbaiki proteksi generator XR di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Bayur Unit 2. “Tadi jam 2 pagi (dini hari kemarin, red) sudah sempat beroperasi. Tapi masih belum sempurna. Kami memohon maaf atas pelayanan kami yang belum maksimal,” ucapnya.

Perihal adanya jadwal pemadaman, Eko menjelaskan itu disesuaikan dengan beban daya, agar tidak terjadi kerusakan yang semakin parah.

Dalam jadwal itu, dibagi menjadi 5 sesi dan pemadaman berlangsung empat hingga lima jam. Apabila terjadi pemadaman listrik di luar jadwal, ia mengungkapkan karena faktor gangguan yang tidak dapat diprediksi. (hmd/arp/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X