Nakes Makin Berkurang

- Rabu, 21 Juli 2021 | 16:45 WIB
Iswahyudi
Iswahyudi

TANJUNG REDEB – Penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Berau dihadang beberapa persoalan. Selain ruang perawatan yang sudah over kapasitas, Kabupaten Berau juga mulai kekurangan tenaga kesehatan atau nakes.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, mengakui saat ini Berau kekurangan tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.Sebabada 20 nakes di RSUD dr Abdul Rivai dan beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) terkonfirmasi Covid-19.

Kondisi ini diperparah dengan terus melonjaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau. Sehingga membuat para nakes kelelahan dan akhirnya harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat terkonfirmasi Covid-19. “Iya benar. Kondisi saat ini kita kekurangan nakes,” ujarnya, Selasa (20/7).

Karena itu, pihaknya saat ini melakukan rekrutmen tenaga kesehatan untuk membantu menangani pasien Covid-19. Selain nakes, lanjut Iswahyudi, RSUD juga kekurangan fasilitas ventilator. Ventilator yang tersedia di rumah sakit plat merah tersebut hanya lima. Sedangkan pasien Covid-19 terus mengalami kenaikan. Hingga saat ini pasien yang menjalani perawatan di RSUD mencapai 80 orang lebih. “Sudah lebih 80 kasus dirawat di RSUD. Jumlah ini sudah melebihi kapasitas,” ungkapnya.

Bahkan lanjut Iswahyudi, terus melonjaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Berau juga membuat Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 yang menyediakan 100 tempat tidur sudah over kapasitas. “Kapasitasnya hanya 100 tempat tidur. Saat ini pasien mencapai 100 lebih,” ujarnya.

Kondisi ini membuat pihaknya harus putar otak mencari solusi untuk tempat perawatan pasien yang terus bertambah. Meski dua rumah sakit (RSUD dan RSD) sudah over kapasitas, namun Iswahyudi belum memastikan lokasi mana yang akan digunakan untuk menampung pasien. “Keluhan cukup banyak, tapi mau bagaimana lagi. Ruangan semua penuh. Sementara semua kita tampung, maksimalkan ruangan yang ada,” tegasnya.

Sementara itu, Irvan, salah seorang Nakes yang terkonfirmasi Covid-19, mengatakan bahwa dirinya tetap bekerja di RSUD untuk membantu menangani pasien yang menjalani perawatan. Ia mengaku hal ini dilakukan karena kurangnya nakes di rumah sakit. “Saya tanpa gejala. Jadi saya bisa membantu memantau pasien sipil lainnya. Barangkali ada yang membutuhkan bantuan cepat,” ungkapnya.

Meski sebagai pasien Covid-19, dirinya tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes). Bahkan dia menggunakan handscoon dan masker berlapis-lapis saat membantu rekan-rekannya. Ia mengatakan, ini sebagai bentuk tanggung jawab kepada para pasien. Sesuai dengan sumpah mereka saat menjadi Nakes. “Kami disumpah untuk melayani pasien, jelas kami berpegang teguh dengan sumpah kami. Karena, itu akan kami pertanggungjawabkan,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X