Slot Oksigen Penuh

- Kamis, 22 Juli 2021 | 19:30 WIB
PERSEDIAAN OKSIGEN: Meski stok oksigen dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, akan tetapi ruang perawatan untuk pasien yang butuh oksigen sudah penuh.
PERSEDIAAN OKSIGEN: Meski stok oksigen dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, akan tetapi ruang perawatan untuk pasien yang butuh oksigen sudah penuh.

TANJUNG REDEB - Seiring meningkatnya kasus Covid-19, kendala yang dihadapi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb dalam menangani pasien terus bermunculan. Selain ruang isolasi yang sudah over kapasitas dan tenaga kesehatan berkurang, kini muncul persoalan lain.

Dokter Spesialis Paru, Robert Christian Naiborhu, salah satu dokter yang menangani pasien di RSUD menegaskan, saat ini rumah sakit minim persediaan nonrebreathing oxygen face mask (NRM) atau alat untuk mengalirkan oksigen pada pasien.Selain itusudah tidak ada ruangan kosong untuk menampung pasien yang membutuhkan bantuan oksigen. “Sudah tidak ada lagi slot oksigen sentral yang kosong. Semua sudah digunakan pasien,” ujarnya, Selasa (20/7).

Ia mengatakan, sementara ini stok oksigen memang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien di rumah sakit. Akan tetapi, melonjaknya pasien Covid-19 dengan gejala berat membuat rumah sakit harus menyediakan sekitar 12 tabung oksigen untuk satu pasien per hari. Saat ini, kata Robert, ada 18 pasien dengan gejala berat membutuhkan bantuan oksigen. Rata-rata pasien membutuhkan suplai oksigen sekira 15 liter per menit. Sedangkan ukuran tabung yang digunakan di RSUD hanya 900 hingga 1.000 liter. “Satu pasien butuh 12 tabung per hari. Nah ini yang kami khawatirkan, penyedia tabung oksigen tidak sanggup memenuhi kebutuhan RSUD,” bebernya.

Diakuinya, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak ketiga sebagai penyedia oksigen. Mereka pun mengaku mampu kalau harus menyuplai oksigen setiap hari ke RSUD. Akan tetapi, pihak penyedia oksigen hanya memiliki dua orang pekerja yang dibagi dua shift. Menurut Robert, sangat tidak mungkin kalau kebutuhan tabung oksigen di RSUD ditangani oleh satu orang. “Seandainya ruang isolasi ada tambahan 10 pasien yang menggunakan oksigen, maka penyedia harus mengantarkan 120 tabung ke ruang isolasi. Dan itu harus dilakukan sehari dua kali. Kalau seperti itu, bisa drop juga pengantar tabungnya,” sebutnya.

Disebutkan Robert, saat ini ada 42 pasien yang di rawat di Ruang Teratai. Lima pasien diantaranya menggunakan high flow nasal cannula (HFNC). Dan sisanya menggunakan NRM dari oksigen sentral. “Untuk yang di ruangan tidak masalah dengan kebutuhan oksigen. Tabung oksigen itu menjadi masalah bagi pasien baru masuk,” ungkapnya.

Dikatakannya, pasien yang membutuhkan bantuan oksigen 15 liter per menit sangat tidak memungkinkan jika harus dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19. “RSD itu 3 lantai. Siapa yang bisa angkat tabung oksigen ke lantai atas,” tegasnya.

Ia menerangkan, saat ini pasien yang baru masuk dirawat di lorong-lorong ruang isolasi agar memudahkan petugas untuk memonitor kondisi pasien dan memudahkan untuk pengantaran oksigen kepada pasien. “Kondisi ini karena ruangan sudah terisi penuh,” tutup Robert. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X