Tambah 1 Ruang Isolasi

- Jumat, 23 Juli 2021 | 19:43 WIB
TAMBAH RUANGAN: Ruang perawatan khusus pasien Covid-19 di RSUD dr Abdul Rivai sudah terisi penuh. Pihak RSUD harus menambah satu ruangan untuk menampung pasien yang terus bertambah.
TAMBAH RUANGAN: Ruang perawatan khusus pasien Covid-19 di RSUD dr Abdul Rivai sudah terisi penuh. Pihak RSUD harus menambah satu ruangan untuk menampung pasien yang terus bertambah.

TANJUNG REDEB - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Berau membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, Tanjung Redeb, menambah ruang isolasi atau perawatan. Penambahan dilakukan karena dua ruangan isolasi, yakni Ruang Teratai dan Ruang Dahlia sudah terisi penuh.

Menurut dr Robert Christian Naiborhu, dokter spesialis paru yang bertugas menangani pasien Covid-19 di RSUD, penuhnya ruangan perawatan membuat pihak rumah sakit harus memutar otak untuk menampung pasien terkonfirmasi Covid-19. Karena itu, pihaknya terpaksa mengalihkan Ruang Flamboyan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19.

Diketahui, ruang Flamboyan merupakan ruangan umum untuk merawat pasien non-Covid-19. Namun langkah ini terpaksa diambil, mengingat 76 tempat tidur yang disediakan di dua ruangan sudah terisi penuh. Bahkan pasien yang dirawat sudah mencapai 80 orang lebih. “Saat ini dua ruangan yang disediakan sudah over kapasitas,” katanya, kemarin (22/7). “Jadi kita alihkan ruang pasien umum untuk pasien Covid-19. Itu langkah terbaik saat ini,” imbuhnya.

Sementara pasien non-Covid-19 yang dirawat di ruang Flamboyan, lanjut Robert, dipindahkan ke ruangan Melati. Ruangan Melati berada di lantai dua yang sebelumnya dikhususkan untuk pasien anak dengan status VVIP. “Itu kan jarang terpakai. Jadi kita manfaatkan,” ujarnya.

Selain penambahan ruangan, pihak rumah sakit juga harus menambah tempat tidur dan oksigen sentral. Sehingga kemungkinan dalam waktu dekat Ruang Flamboyan akan dirombak sesuai dengan aturan ruang isolasi. “Selain penambahan ruangan dan tempat tidur, yang harus diperhatikan adalah penambahan tenaga kesehatan. Karena tidak mungkin pasien isolasi tanpa ada pengawasan dari tenaga kesehatan,” jelasnya.

Untuk perekrutan tenaga kesehatan baru, Robert mengatakan, akan dilakukan pendampingan oleh perawat lama. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam perawatan pasien. Terlebih yang menjalani perawatan di rumah sakit merupakan pasien dengan gejala sedang hingga berat. “Rata-rata nakes kita saat ini terpapar Covid-19. Tentu butuh tambahan tenaga,” katanya.

Sementara itu, dokter jaga ruang isolasi RSUD dr Abdul Rivai, Yushelly Dinda Pratiwi mengatakan, relawan yang direkrut saat ini masih awam untuk menangani pasien Covid-19. Sehingga pihaknya masih harus memberikan pendampingan terlebih dahulu. “Personel kami kurang. Tim kami banyak yang drop. Kami berusaha agar tetap bisa bekerja dan membimbing rekan-rekan yang baru bergabung,” sebutnya.

Dikatakan Yushelly, semua tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD harus bekerja ekstra menangani pasien Covid-19. Karena pasien terus bertambah dan mereka harus menjalani tanggung jawab, banyak nakes yang harus bekerja di atas batas kemampuan. “Dengan kondisi saat ini, nakes banyak terpapar. Akhirnya kami yang tersisa berada lebih lama di ruang isolasi. Kami khawatir jika kami juga terpapar, bagaimana nasib pasien,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X