PUSAT Kesehatan Masyarakat (PKM) Kecamatan Maratua, saat ini hanya melakukan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal ini dikarenakan, sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di PKM tersebut terkonfirmasi Covid-19.
Camat Maratua, Marsudi yang dihubungi pada Jumat (23/7) membenarkan perihal penutupan beberapa pelayanan PKM di Maratua. Dia mengatakan, langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap penularan lebih besar di Kecamatan Maratua. “Rencananya penutupan sampai Senin (26/7) mendatang,” katanya.
Sementara kondisi nakes yang terkonfirmasi Covid-19, menurut Marsudi, dalam keadaan baik. Hanya gejala ringan. Namun, guna mencegah terjadi kontak erat, dia meminta nakes tersebut untuk melakukan isolasi mandiri. Ia juga telah memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap penutupan sejumlah pelayanan di PKM tersebut.
“Sudah kita sosialisasikan ke masyarakat. Ketika beraktivitas agar selalu waspada, dan tetap menggunakan masker. Karena memang, untuk fasilitas kesehatan, memang tidak boleh sepenuhnya tutup,” bebernya.
Ia berharap, nakes yang saat ini sedang melakukan isolasi mandiri agar segera pulih dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa, khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. “Semoga segera negatif, dan bisa kembali bekerja,” ucap Marsudi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi menuturkan, setidaknya ada 10 orang yang masuk dalam klaster Puskesmas Maratua. Di mana 8 orang di antaranya merupakan nakes. Untuk menghindari terjadinya penularan lebih luas lagi, terutama nakes yang belum terpapar, maka nakes yang terkonfirmasi melakukan isolasi mandiri.
“Itu memang harus dilakukan agar pegawai lain tidak tertular, begitu juga dengan masyarakat yang datang,” jelasnya.
Iswahyudi menambahkan, selain PKM induk, di Maratua juga terdapat puskesmas pembantu (Pustu) yang ada di sejumlah kampung dan bisa dimanfaatkan warga setempat. “Silakan datang. Karena di masing-masing kampung di sana, ada puskesmas pembantu,” katanya. (hmd/har)
