TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau Madri Pani, mengusulkan agar rumah dinas (Rumdin) Ketua DPRD Berau di Jalan Ramania, Tanjung Redeb, dijadikan tempat isolasi bagi masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19.
Usulan itu diutarakannya, setelah melihat kondisi ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai dan Rumah Sakit Darurat (RSD) Cantika Swara, sudah kelebihan kapasitas.
Madri juga mengaku miris melihat apabila tim surveilans, harus berkeliling melakukan pengecekan ke rumah-rumah warga yang terpapar Covid-19. Hal itu menurutnya, sangat menguras tenaga tim dan membutuhkan waktu yang lebih banyak. Sehingga jika dipusatkan di satu tempat, seperti rumah jabatannya, tentu sangat membantu tugas tim.
“Saya selalu tegaskan, ini (rumah dinas) rumah rakyat juga. Jadi silakan di sini,” ujarnya kepada Berau Post kemarin (25/7).
Melihat luasan rumah dinasnya, Madri memperkirakan bisa menampung sekitar 30 pasien Covid-19 yang harus menjalani isolasi. Bahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, bisa membangun dapur umum menggunakan tenda darurat di halaman depan rumah dinas.
“Silakan pakai semua fasilitas yang ada di sini,” katanya.
Politikus Partai NasDem ini mengungkapkan, dirinya hanya meminta kepada Pemkab Berau untuk memberitahunya terlebih dahulu, jika ingin menggunakan rumah dinasnya. “Minimal dua hari lah, supaya saya bisa bersiap-siap juga untuk pindah ke rumah pribadi untuk sementara,” ujarnya.
“Yang pasti, saya tidak pernah melarang siapa saja menggunakannya. Ini fasilitas negara, dari uang masyarakat. Jadi silakan saja masyarakat menempatinya untuk perawatan,” sambungnya.
Mantan Kepala Kampung Gurimbang ini mengaku kasihan melihat masyarakat Berau saat ini. Dia juga berharap agar Pemkab Berau bisa mendirikan posko bantuan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19, dengan memanfaatkan fasilitas pemerintah yang ada.
Posko tersebut bisa juga dijadikan tempat isolasi tambahan bagi masyarakat yang terpapar, agar pengawasan lebih mudah karena fokus pada tempat-tempat tertentu saja. Hal itu tentu sangat membantu para tenaga kesehatan yang saat ini juga sudah banyak yang tumbang.
“Nakes sudah lelah. Tapi jika dijadikan satu tempat, seperti GOR, saya yakin semua mudah terpantau,” ucapnya.
Terkait masalah dapur umum, ia mengatakan, Pemkab bisa bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan bahan pokoknya. Untuk kamar mandi, bisa menggunakan kamar mandi portable. Sehingga warga yang menjalani isolasi, akan lebih taat terhadap protokol kesehatan karena sudah terawasi dengan ketat.
“Saat ini sudah banyak warga yang isolasi mandiri, sedangkan nakes kita yang fit sisa berapa. Tentu tidak akan cukup,” ungkapnya.
(hmd/udi)