Bangkitkan Sektor Peternakan

- Kamis, 29 Juli 2021 | 20:04 WIB
Falentinus Keo Meo
Falentinus Keo Meo

TANJUNG REDEB – Menurunnya produktivitas sektor peternakan di Berau selama pandemi menjadi perhatian anggota Komisi II DPRD Berau, Falentinus Keo Meo.

Ia menjelaskan, sektor peternakan cukup terkena imbas dari adanya pandemi Covid-19 ini. Turunnya pangsa pasar akibat berbagai kebijakan pembatasan dan sulitnya perekonomian di masyarakat, berdampak terhadap produktivitas peternakan menurun.

Namun, saat ini dirinya menyebut harga di pasaran sudah mulai membaik. Sehingga, ia menyarankan agar pemerintah daerah, dalam hal ini instansi terkait untuk mendukung penuh para peternak di Berau agar bisa segera bangkit kembali.

“Harga-harga daging sudah mulai membaik, jadi bagus untuk meningkatkan produksi saat ini. Asal ada support dari pemerintah,” katanya, kemarin (28/7).

Menurutnya, pemerintah harus mendukung para peternak dengan memastikan ketersediaan pakan. Kemudian juga memberikan bantuan modal bergilir kepada para peternak.

“Bisa saja ada peternakan yang kehabisan modal selama pandemi ini. Lewat bantuan modal itu, kita bisa membantu mereka untuk kembali bangkit lagi,” ujar politisi Demokrat ini.

Lebih lanjut, selama ini sektor peternakan diakui Falentinus belum terlalu besar mendongkrak perekonomian Kabupaten Berau. Meski begitu, sektor tersebut menurutnya salah satu sektor potensial yang bisa memutar roda perekonomian Berau lebih maju.

“Makanya kita juga ingin sektor peternakan ini ke depannya terus maju. Bahkan kalau perlu bisa menopang perekonomian daerah ke depannya,” pungkasnya.

Sebelumnya, sepanjang  tahun 2020 lalu produktivitas peternakan di Berau mengalami penurunan. Hal ini berdasarkan data jumlah hewan ternak yang ada di Bumi Batiwakkal-sebutan Berau.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Mustakim menerangkan, jumlah ayam bukan ras pada tahun 2019 mencapai 281.108 ekor, turun menjadi 266.258 ekor pada 2020. Begitu pula pada ayam broiler yang turun signifikan, dari 281.108 ekor menjadi 266.258 ekor di 2020.

Kemudian, jumlah sapi juga turut mengalami penurunan pada tahun 2020. Namun penurunannya tak terlalu signifikan, yaitu berkisar 30 ekor. “Turunnya produktivitas peternakan ini imbas pandemi, sehingga pemasarannya yang cukup berkurang selama pandemi,” katanya.

“Jadi produktivitas juga mengalami penurunan. karena menyesuaikan tingginya konsumsi masyarakat,” sambungnya. (mar/adv/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X