TANJUNG REDEB – Area blank spot di Kabupaten Berau masih cukup tinggi. Bahkan, di atas angka 30 persen di seluruh cakupan wilayah Bumi Batiwakkal-sebutan Berau.
Hal ini pun mendapat sorotan Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga. Dia meminta pemerintah daerah terus berupaya memperluas jaringan telekomunikasi, agar tidak ada lagi area blank spot di Kabupaten Berau.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan bersinergi bersama pemerintah pusat. Di mana dirinya menyebut terdapat program pemerintah pusat yang ingin memperluas jaringan telekomunikasi di seluruh penjuru Indonesia.
“Itu jugakan sejalan dengan visi dan misi pemerintahan baru ini. Yaitu membangun 1.000 sambungan WiFi. Program Pemerintah Pusat juga ada seperti itu,” ucapnya saat dikonfirmasi Berau Post, Senin (26/7)
Karena itu, dirinya meminta pemerintah daerah untuk melobi pemerintah pusat, supaya Berau mendapatkan anggaran guna menjalankan program tersebut.
Apalagi di tengah pandemi dan adanya pembelajaran via daring, membuat pelajar berharap besar pada jaringan komunikasi, dalam hal ini internet. Untuk menunjang pembelajaran via daring tersebut.
“Kami mendorong OPD (organisasi perangkat daerah) terkait secepatnya menindaklanjuti kampung yang blank spot. Karena itu sudah sangat dibutuhkan masyarakat secara luas,” tutur Saga.
Sebelumnya, Komisi III DPRD Berau bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau telah menggelar rapat pada awal tahun ini, untuk membahas area blank spot masih cukup tinggi. Khususnya untuk daerah Kecamatan Kelay, terdapat sembilan kampung yang mengalami kesulitan sinyal.
Di rapat tersebut, Kepala Diskominfo Berau, Susila Harjaka menuturkan, untuk Berau memang masih di atas 30 persen untuk area blank spot. Meski begitu, pada tahun lalu untuk pendidikan, dia mengatakan telah memasang VSAT di 23 lokasi, baik sekolah maupun puskesmas. (mar/adv/sam)