Antisipasi Kelangkaan Obat

- Jumat, 30 Juli 2021 | 19:44 WIB
Iswahyudi
Iswahyudi

TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau berencana mengadakan obat untuk pasien terkonfirmasi Covid-19, melalui Instalasi Farmasi Kabupaten. Menurut Kepala Dinkes Berau, Iswahyudi, hal ini ditempuh untuk mengantisipasi langkanya obat dari distributor.

Menurut Iswahyudi, langkah antisipasi ini dilakukan melihat kasus Covid-19 di Berau melonjak drastis, dan semua pasien membutuhkan obat yang sama. Dikatakannya, berdasarkan data per 29 Juli 2021, kasus aktif di Berau mencapai 1.419 kasus. “Berau sedang mengambil langkah untuk antisipasi kelangkaan obat. Saya kurang tahu berapa stok yang tersedia sekarang,” katanya.

Iswahyudi melanjutkan, sebelumnya untuk obat-obatan para pasien disediakan oleh RSUD dr Abdul Rivai. Kemudian diresepkan kepada petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM). Dan obat tersebut diberikan kepada pasien yang menjalani perawatan. Setelahnya, pihaknya yang akan membayar. Terkait persoalan dana, Iswahyudi masih enggan untuk menjelaskan.

“Untuk sementara masih seperti itu skemanya. Tapi rencananya diadakan oleh instalasi farmasi tersebut. Kami antisipasi secepatnya,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pasien isolasi mandiri, lanjut Iswahyudi, pihaknya memberikan obat-obatan secara gratis, berupa antibiotik azithromycin, multivitamin, serta tambahan obat sesuai gejala yang timbul. Seperti obat panas, obat batuk dan lainnya. “Pemberiannya sementara ini tentu gratis jika dalam pemantauan pihak puskesmas. Makanya saya ingatkan kepada masyarakat, harap untuk melapor,” ungkapnya.

Namun, Iswahyudi menjelaskan, obat tersebut juga telah diperjualbelikan dan tersedia di apotek swasta, kendati ketersediaan obat tersebut belum masuk dalam ranah mereka. Obat yang berada di apotek, khususnya obat keras boleh didapatkan sesuai dengan resep dokter. “Bisa dengan resep, tapi untuk multivitamin boleh tanpa resep,” bebernya.

Dia menegaskan, harga obat yang tersedia tidak melambung tinggi. Lantaran tiap apotek sudah diatur dalam Harga Eceran Tertingginya (HET). Pihaknya juga akan melakukan kontroling kembali. “Boleh saja membeli jika memang khawatir. Misalkan merasa sudah ada kontak dengan pasien Covid-19. Ya tidak baik juga jika membeli secara berlebihan,” tutupnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X