TANJUNG REDEB – Tingginya kasus Covid-19 di Kabupaten Berau membuat mobilitas barang dan kebutuhan pokok khususnya yang didatangkan dari luar daerah sedikit terganggu. Namun dari sisi ketersediaan sembako dan bahan kebutuhan lainnya yang didatangkan dari luar daerah dipastikan tetap berjalan lancar.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tanjung Redeb, Hotman Siagian, didampingi stafnya di bagian lalu lintas angkutan laut, Trianto. Meski terkadang ada sedikit hambatan, namun dengan cepat bisa segera diselesaikan oleh tim.
"Untuk Berau, sampai saat ini lancar-lancar saja, terutama mengenai logistik," jelasnya. Dari pantauan KUPP Tanjung Redeb, pelabuhan pemerintah daerah yang berada di Jalan Pulau Derawan menurutnya juga aktif dalam mengangkut pasokan pangan dari luar Berau.
Khusus untuk Kecamatan Tanjung Redeb, saat ini ada dua pelabuhan yakni pelabuhan kapal barang besar yang berada di Jalan Pangeran Antasari, satu lagi di Jalan Pulau Derawan. Untuk pelabuhan kapal kayu biasa mengangkut beras, telur, dan sayur-sayuran dari Sulawesi.
"Untuk pelabuhan pemerintah daerah kalau dari sisi keselamatan lautnya juga di bawah pengawasan kami, tetapi kami lihat di sana juga aktif dan rutin melakukan bongkar muat kebutuhan pokok seperti dari Pulau Sulawesi," ujarnya lagi.
Hanya saja selama adanya kasus Covid-19 ini memang banyak terjadi pengetatan dan pengawasan operasional pelabuhan, khususnya bagi kru kapal yang baru sandar.
"Selama PPKM kami ikuti instruksi pemerintah, terutama mencegah penyebaran, terutama mengantisipasi kluster kru kapal, setiap kru kapal yang mau bongkar kita lakukan screening," jelasnya.
Semua kru kapal diminta untuk berkoordinasi langsung dengan kantor kesehatan pelabuhan untuk dilakukan rapid test. Setelah dinyatakan negatif dan aman, baru semua kru bisa berinteraksi dan melakukan proses pembongkaran barang. "Itu pun tetap dengan protokol kesehatan," sambungnya.
Sampai saat ini dilaporkan setidaknya ada enam kapal yang masuk membawa bahan pokok makanan, material bangunan dan kebutuhan lainnya setiap bulan. "Memang ada penurunan tetapi tidak terlalu signifikan, dan itu masih terbilang aman, dan kita lihat semua sembako dan bahan material yang didatangan dari luat juga aman," tutupnya. (aky/sam)