TANJUNG REDEB – Soal restu untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Bupati Berau Sri Juniarsih Mas sebut akan menggelar rapat dengan sejumlah pihak dulu.
Pemerintah disebutnya akan mengkaji ulang lebih dulu terkait PTM yang sudah tidak dilakukan kurang lebih dua tahun ini. “Kita akan melakukan koordinasi lagi seperti apa kedepannya, karena ini sifatnya riskan,” ujarnya kepada awak media, Senin (23/8).
Pengkajian secara mendalam harus dilakukan untuk mencegah pengambilan keputusan yang keliru, di mana akan berdampak pada kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Berau. Terlebih sebutnya, masih banyak masyarakat Berau yang belum divaksin.
“Ini permasalahan global, yang mana jika salah mengambil kebijakan ditakutkan kasus Covid-19 kembali meningkat,” imbuhnya.
“Akan kita panggil Dinas Pendidikan (Disdik) dan Forkopimda agar bisa mengambil tindakan seperti apa bagusnya,” sambungya.
Hal senada dijelaskan Wakil Bupati Berau Gamalis, menurutnya melaksanakan PTM saat ini sangatlah berisiko. Memang kasus Covid-19 di Berau tergolong menurun, namun jumlahnya masih sangat tinggi, masih di angka 900 kasus.
“Masih susah sepertinya untuk melakukan PTM, tetapi kita akan mengikuti kebijakannya seperti apa,” kata Gamalis.
Apalagi sambung Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, masih banyak wilayah yang bertatus zona merah dan kuning. Bahkan di wilayah perkampungan masih rata di zona kuning. “Ditambah vakasinasi juga belum merata, dan tenaga pendidik juga belum semuanya tepenuhi dosis vaksinnya,” imbuh Gamalis.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi juga menerangkan bahwa jika PTM dilakukan di Berau maka akan beresiko. Karena, saat ini kasus Covid-19 belum sepenuhnya penurun. “Resko sangat besar jika kita lakukan PTM, jadi mungkin ini menjadi bahan evaluasi saja terlebih dahulu,” tandasnya. (aky/sam)
