Harus Siapkan Sarana Prokes

- Minggu, 29 Agustus 2021 | 19:57 WIB
MAKMUR HAPK
MAKMUR HAPK

TANJUNG REDEB – Sebelumnya beberapa kabupaten/kota di Kaltim termasuk Kabupaten Berau menyandang status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Namun, sejak beberapa pekan terakhir, status PPKM di Berau turun menjadi level 3.

Dengan begitu  beberapa kegiatan sudah mulai dilonggarkan. Salah satunya, sekolah boleh menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah membuat aturan bahwa kabupaten/kota di Indonesia yang sudah masuk PPKM level1-3 sudah bisa menggelar PTM dengan protokol kesehatan ketat.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK meminta pemerintah kabupaten se-Kaltim tidak gegabah mengambil kebijakan pembelajaran tatap muka. Meski penyebaran Covid-19 di beberapa daerah seperti Kabupaten Berau menunjukkan tren menurun, namun kata Makmur, untuk melakukan pembelajaran tatap muka, harus dipikirkan matang-matang. 

“Kita berkaca dari negara-negara luar, karena mengizinkan sekolah tatap muka, tidak lama negara tersebut kembali melakukan pembelajaran sistem daring. Karena penyebaran Covid-19 kembali meningkat,” ujarnya.

Dikatakan Makmur, beberapa waktu lalu ia sempat mendatangi kampung-kampung di Kabupaten Berau untuk menyosialisasikan tentang Covid-19 yang saat ini terjadi di seluruh dunia. Karena itu, dia berharap agar pemkab melihat perkembangannya ke depan sebelum memberi izin sekolah melakukan pembelajaran tatap muka.

“Jangan gegabah. Jika memang sudah benar-benar memungkinkan, maka lakukan sekolah tatap muka. Jika sebaliknya, maka pikir matang-matang dulu,” tegasnya.

Makmur menjelaskan bahwa untuk digelarnya PTM juga harus ada pendampingan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) dalam hal ini bupati. Pasalnya, jika kepala daerah tidak mengizinkan, maka PTM tidak akan berjalan. “Harus pintar dan kembali melihat ke lapangan seperti apa perkembangan Covid-19 ini, karena ini sangat rentan penyebarannya,” ungkapnya.

Untuk sekolah, mantan Bupati Berau dua periode itu juga menegaskan jika memang ada sekolah yang akan melakukan PTM, harus diingat sarana protokol kesehatan harus disediakan. Seperti tempat cuci tangan dan ruangan yang harus tetap protokol kesehatan (prokes). Yang lebih penting, sekolah juga harus bisa memastikan para murid bisa mengikuti hal itu.

“Contoh di luar negeri saja, mereka membuka sekolah karena sudah sangat siap. Salah satu contohnya adalah guru berada di depan gerbang, setiap murid yang masuk harus membuang masker yang dibawanya dari rumah diganti dengan yang baru saat masuk ke ruang kelas,” ungkapnya.

“Intinya adalah lihat dulu seperti apa perkembangan ke depan. Jika memang sudah bisa (PTM) maka silakan, tetapi jika masih ragu maka jangan lakukan itu. (aky/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X