Gawat..!! Jembatan Samburakat-Sambakungan Mulai Ambles

- Selasa, 31 Agustus 2021 | 20:17 WIB
HARUS DIBATASI: Jembatan penghubung Kampung Samburakat dengan Kampung Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur kembali mengalami penurunan. Kendaraan yang melintas di jembatan ini perlu dibatasi.
HARUS DIBATASI: Jembatan penghubung Kampung Samburakat dengan Kampung Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur kembali mengalami penurunan. Kendaraan yang melintas di jembatan ini perlu dibatasi.

TANJUNG REDEB – Jembatan penghubung Kampung Samburakat dengan Kampung Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur kembali mengalami penurunan. Diduga, amblesnya jembatan itu akibat kerap dilintasi kendaraan dengan muatan berat.

Menurut Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( DPUPR) Berau, Jimmy Arwi Siregar, sudah beberapa kali memang jembatan tersebut diperbaiki. Bahkan sempat dibantu juga oleh pihak perusahaan swasta (PT Berau Coal) untuk perbaikan dudukan jembatan tersebut.

“Tadi staf saya sudah saya minta untuk melihat ke lokasi jembatan. Memang indikasinya karena kendaraan berat,” ujarnya kepada Berau Post saat dikonfirmasi, kemarin (30/8).

Sebelumnya, kata Jimmy sudah pernah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, terkait pengaturan lalu lintas jenis kendaraan yang melintas di jalan Samburakat-Sambakungan itu, dan juga agar kendaraan berat sebaiknya melewati jalan nasional (jalan lama) saja. Sehingga jembatan Samburakat-Sambakungan tetap dapat melayani kendaraan kecil yang lewat. Tetapi bentuk koordinasi itu baru secara lisan saja.

“Lalu lintas ini kan menjadi kewenangan Dishub Berau, jadi untuk selanjutnya nanti akan kami koordinasikan lagi secara resmi ke Dishub Berau. Karena tentunya Dishub punya pertimbangan-pertimbangan terkait lalu lintas di sana (jembatan Sambakungan-Samburakat),” terangnya.

Namun sebenarnya jembatan bailey ini sifatnya hanya jembatan sementara. Karena kata Jimmy, perencanaan untuk jembatan permanen itu sudah ada. Dengan nama pembangunan Jembatan Sei Satta. Disebutnya, untuk pembangunan Jembatan Sei Satta ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp 20 miliar, dengan panjang jembatan sekitar 15 meter. Tapi sepertinya belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Karena anggaran fisiknya masih harus menunggu kesiapan anggaran dari pemerintah daerah.

“Sudah kami usulkan, bahkan sejak 4 tahun lalu. Namun terbentur dengan kondisi anggaran. Sehingga saat ini anggaran yang tersedia untuk jalan Samburakat-Sambakungan fokus untuk penyelesaian aspalnya dulu,” bebernya.

Adapun total panjang ruas jalan Samburakat-Sambakungan ini yakni 5,6 kilometer (Km). Yang sudah dilakukan pengaspalan sepanjang 4,069 km dengan menggunakan aspal AC-BC. Sehingga sisa yang belum teraspal sepanjang 1,392 km. Dan area jalan guna pembangunan Jembatan Sei Satta itu sepanjang 164 meter.

“Pada tahun anggaran 2021 tersedia pagu dana Rp 4,7 miliar untuk melanjutkan pengaspalan jalan dengan target penanganan panjang kurang lebih 800 meter,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kadishub Berau, Abdurrahman menjelaskan pihaknya sudah menindak lanjuti. Terkait lalu lintas sudah ada langlah-langkah yang diambil oleh Dishub Berau, yakni dengan meminta aparat kampung setempat untuk melakukan pembatasan kendaraan berat untuk sementara waktu. “Sudah diserahkan ke kepala kampung untuk menangani. Karena untuk perbaikan juga kewenangan PU. Jadi kami hanya tinggal memantau,” kata Abdurrahman. (mar/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X