TANJUNG REDEB – Kemarin (30/8) sejumlah sekolah di DKI Jakarta sudah melaksanakan PTM terbatas, namun di Berau khususnya tingkat SMA/SMK sederajat masih belum terlihat.
Disebut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Povinsi Kaltim, Wilayah kerja Kabupaten Berau, Junita Sari, pihaknya menunggu instruksi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami tetap harus menunggu provinsi, bahkan walaupun daerah sudah memulai untuk SMP maupun SD,” jelasnya kepada awak media.
Namun dipastikannya, tentu pihaknya juga sudah mulai mempersiapkan sejumlah kebutuhannya, termasuk melakukan asesmen kepada beberapa sekolah, maupun melakukan peninjauan langsung pada kondisi sekolah. Mengingat sudah hampir dua tahun bangunan sekolah tidak digunakan, kecuali oleh para guru yang harus tetap berada di sekolah.
Menurutnya, sebagian besar sekolah tingkat SMA maupun SMK di Berau sudah sangat siap dengan PTM maupun PTM terbatas. Baik dari persetujuan orangtua, begitu juga dari segi infrastrukturnya, serta dukungan dari Satuan Tugas (Satgas) bentukan sekolah yang meliputi tenaga kesehatan yang harus bekerja sama dengan sekolah.
“Kalau provinsi, maupun gubernur sudah memberikan persetujuan kami sudah sangat siap untuk membuka sekolah,” ungkapnya.
Kesiapan tersebut, juga ditandai bahwa pihaknya telah memiliki skema seperti berapa persen murid yang dapat belajar di kelas dalam satu harinya. Namun, tetap harus menunggu juknis lainnya.
Bahkan saat ini diakuinya, meski belum melaksanakan PTM, dengan aturan yang tidak begitu ketat beberapa siswa masih diperbolehkan untuk datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas, serta ada beberapa hal yang harus diurus melalui tatap muka.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Berau menyebut kalau pihaknya sudah mengirim sejumlah nama pelajar, yang diprioritaskan mendapatkan vaksin. "Sesuai aturan, nanti yang berusia 12 hingga 17 tahun akan didahulukan," Jelasnya pada awak media belum lama ini.
Sebagaimana diketahui juga, mengingat vaksinasi anak tidak menjadi syarat PTM, tentu Berau juga sudah siap untuk melaksanakannya. "Yang jadi syarat itu kan vaksinasi gurunya, sedangkan Berau sudah 85 persen guru mendapatkan vaksin," sebutnya. (aky/sam)
