Varian Delta Masuk Berau

- Jumat, 3 September 2021 | 19:53 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB — Sepekan yang lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau merilis bahwa Covid varian Delta telah masuk ke Berau. Hal ini tentu kondisi yang tidak baik. Karena varian Delta merupakan salah satu varian yang cukup ganas.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Berau, Sri Juniarsih, meminta agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan. Seperti selalu memakai masker saat keluar rumah, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi (5M) serta Testing, Tracing, Treatment (3T).

“Percuma sudah vaksin, tapi tidak menggunakan masker dan menjaga jarak,” ujarnya.

Menurut Sri Juniarsih, seseorang yang sudah pernah menjadi alumni pasien Covid-19 tidak menutup kemungkinan akan terpapar lagi. Hal ini disebabkan sistem imun serta bagaimana seseorang tersebut menjaga lingkungan sekitar maupun diri sendiri.

“Tidak menutup kemungkinan, meskipun telah terpapar, tetap bisa terpapar lagi,” katanya.

Diakuinya, memang saat ini kasus di Berau terus naik turun. Ditambah masuknya varian Delta sehingga harus diwaspadai. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Dinas Kesehatan, varian Delta ini langsung menyerang paru-paru dan melumpuhkan sistem kekebalan tubuh seseorang jika sudah terpapar. “Penting sekali menjaga diri,” ujarnya.

Sementara itu, Dokter jaga ruang isolasi RSUD dr Abdul Rivai, Yushelly Dinda Pratiwi mengakui varian Delta sudah masuk ke Berau. Ia mengatakan, virus tersebut sifatnya bisa berubah dengan cepat. Sistem penyebarannya pun cepat.

“Delta itu silent killer. Bisa menyebabkan happy hypoxia. Apa lagi ada penyakit bawaan. Itu sangat cepat menyebarnya,” ujarnya.

Ia melanjutkan, virus senantiasa mengalami perubahan melalui mutasi. Disebabkan proses inilah, varian baru akan muncul dan ada juga yang akan menghilang. Walau bagaimanapun, mutasi Covid-19 mempunyai bahayanya yang tersendiri. Melalui proses mutasi, varian Covid-19 akan melalui perubahan dan merebak dengan lebih cepat.

“Varian Delta atau turut dikenali dengan nama B.1.617.2 merupakan mutasi Covid-19 yang pertama kali di India,” ujarnya

Lebih lanjut, Varian Delta mempunyai beberapa ciri yang berbeda dari virus Covid-19 yang lain. Yaitu, risiko terjangkit yang lebih tinggi, mampu melekat lebih kuat pada saraf sel paru-pau, dan mampu mengurangkan respons antibodi monoklonal. Selain itu, varian Delta juga dapat merebak dengan lebih mudah di dalam kawasan tertutup. “Virus ini lebih cepat menular dari varian Alpha,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB
X