Peningkatan Jalan di Sini, Mutu Beton Dipertanyakan

- Rabu, 8 September 2021 | 16:56 WIB
MUTU DIPERTANYAKAN: Batching plant milik penyedia jasa di sekitar lokasi peningkatan jalan. Di beberapa titik, progres peningkatan jalan cor beton sudah terlihat masuk tahap penyelesaian.
MUTU DIPERTANYAKAN: Batching plant milik penyedia jasa di sekitar lokasi peningkatan jalan. Di beberapa titik, progres peningkatan jalan cor beton sudah terlihat masuk tahap penyelesaian.

SAMBALIUNG – Peningkatan jalan poros pesisir selatan Berau, kembali dilanjutkan. Bukan bersumber dari bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim saja, peningkatan jalan menuju pesisir selatan tersebut juga mendapat kucuran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021.

Beberapa titik kegiatan peningkatan jalan dengan konstruksi rigid pavement, telah dilaksanakan di antara Kampung Suaran hingga Pesayan, Kecamatan Sambaliung.

Namun pada kegiatan Peningkatan Jalan Tanjung Redeb-Talisayan 3, masyarakat mempertanyakan mutu beton yang digunakan. Sebab, diutarakan warga Kecamatan Sambaliung Amiruddin, batching plant yang digunakan pelaksana proyek disebut tidak sesuai dengan syarat lelang proyek dengan kapasitas minimal 500 liter. Malah menurutnya, batching plant yang digunakan sangat sederhana.

“Malah terlihat seperti corong saja untuk menuangkan campuran semen masuk ke dalam truk molen,” katanya yang mengaku telah melihat langsung keberadaan batching plant dan kegiatan peningkatan jalan tersebut, beberapa waktu lalu.

Diutarakan, dengan penggunaan batching plant yang diduga tidak sesuai standar minimal 500 liter, akan mempengaruhi mutu beton yang disyaratkan dengan kualitas K 350.

Selain itu, dirinya juga mempertanyakan keberadaan izin lingkungan dalam membangun batching plant untuk menunjang peningkatan jalan senilai Rp 23 miliar tersebut. “Apa bangun batching plant sudah punya Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan)?” tanyanya.

Dengan kondisi tersebut, dirinya pun mempertanyakan kegiatan pengawasan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kaltim. “Kalau memang ada pengawasnya, pasti kelengkapan proyek seperti yang disyaratkan bisa dipenuhi kontraktor pelaksananya. Tapi kalau melihat kondisi di lapangan, mungkin saja pengawasannya memang longgar,” jelasnya.

“Jangan sampai mengejar kuantitas, kualitas dikesampingkan. Karena jalan ini banyak dilintasi angkutan berat seperti truk CPO,” sambungnya.

Dikonfirmasi terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Jalan Tanjung Redeb-Talisayan 3, Muhran, memastikan batching plant yang digunakan sudah sesuai ketentuan. “Batching plant-nya sesuai saja, karena yang penting pada campurannya (beton) yang disesuaikan,” katanya saat dihubungi Berau Post.

Muhran yang beberapa hari lalu mengaku sudah meninjau pelaksanaan kegiatan tersebut, menyebut peningkatan jalan tersebut bertujuan untuk menunjang objek-objek wisata, khususnya di wilayah pesisir selatan Berau.

Untuk itu diharapkannya, masyarakat Berau bisa mendukung pelaksanaan pembangunan tersebut, agar kegiatan senilai Rp 23 miliar tersebut bisa tuntas tepat waktu. “Karena akses menuju objek wisata di wilayah sana selama ini juga menjadi keluhan masyarakat. Makanya, kami harap masyarakat bisa mendukung karena hasilnya nanti juga akan dirasakan langsung oleh masyarakat,” pungkasnya. (udi/har) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X