Peralihan Cuaca sedang Berlangsung

- Senin, 13 September 2021 | 19:30 WIB
MENDUNG: Kondisi cuaca Berau dalam beberapa hari terakhir kerap turun hujan, meski masih musim kemarau basah.
MENDUNG: Kondisi cuaca Berau dalam beberapa hari terakhir kerap turun hujan, meski masih musim kemarau basah.

TANJUNG REDEB – Sepekan terakhir Bumi Batiwakkal-sebutan Kabupaten Berau kerap dilanda hujan. Namun, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, saat ini masih musim kemarau basah.

Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi mengatakan, hujan yang kerap terjadi akhir-akhir ini, karena sedang ada pengalihan cuaca. Yaitu dari musim kemarau berganti menjadi musim hujan. “Jadi itu wajar saja terjadi, namun dengan volume hujan sedang,” ujarnya kepada awak media, kemarin (12/9).

Kondisi tersebut menurutnya tidak hanya terjadi di Kabupaten Berau saja. Melainkan hampir terjadi di seluruh wilayah di Pulau Kalimantan. Apalagi cuaca saat ini ditambah dengan siklon di Filipina dan belokan angin di wilayah Kalimantan. Sehingga menyebabkan hujan di pelbagai daerah termasuk Berau.

“Jadi memang ada sedikit problem yang terjadi, sehingga terjadi seperti sudah masuk musim hujan,” tuturnya.

BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memonitoring terbentuknya dua Siklon Tropis di wilayah Belahan Bumi Utara pada tanggal 7 September 2021 lalu. Yaitu Siklon tropis Chantu dan Conson yang secara bersamaan terbentuk di sekitar wilayah perairan Filipina.

Siklon Tropis Chantu terbentuk di sekitar Samudra Pasifik timur Filipina, 16.3LU, 134.5BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 55 knots (100 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 990 hPa. Siklon Tropis Chantu bergerak ke arah Barat-Barat Laut dengan kecepatan 10 knots (18 km/jam).

Sementara itu, Siklon Tropis Conson  terbentuk di sekitar Kepulauan Filipina tepatnya di 12.9 LU dan 122.6 BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 40 knots (75 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1000 hPa. Siklon Tropis Conson bergerak ke arah Barat Laut dengan kecepatan 5 knots (9 km/jam).

Kedua siklon tropis tersebut dapat menyebabkan potensi dampak tidak langsung, terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Seperti hujan dengan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah seperti, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat,Papua

Sementara itu, potensi gelombang laut dengan ketinggian 1.25 - 2.5 meter dapat terjadi di Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Perairan Bitung - Kep. Sitaro, Perairan selatan Sulawesi Utara, Perairan Kep. Halmahera, Laut Halmahera, Laut Maluku, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.

BMKG melalui TCWC Jakarta setiap saat terus melakukan monitoring, terhadap kemungkinan adanya potensi siklon tropis yang dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.

“Jadi saat ini memang sedang terjadi gangguan di beberapa provinsi termasuk Kaltim, namun menurut data yang ada peristiwa tersebut tidak terlalu bahaya. Karena intensitas hujan yang hanya sedang tidak menjadikan banjir,” tandasnya. (aky/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X