TANJUNG REDEB - Satu lagi kampung di Kecamatan Batu Putih menikmati layanan listrik. Peresmian dilakukan oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, di Kampung Ampen Medang, Minggu (12/9).
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene, dan pengaktifan meteran listrik di salah satu rumah warga. Selain itu, Unit Layanan Batu Putih juga resmi beroperasi 24 jam.
Peresmian ini mendapat apresiasi dari Camat Batu Putih, Mudzakir. Dengan peresmian ini, layanan listrik di Batu Putih semakin bertambah. Sebelumnya layanan listrik sudah mencakup Kampung Kayu Indah, Sumber Agung, dan Tembudan.
"Apresiasi atas kerja sama ini dan bersyukur atas momen ini. Karena masyarakat lama menunggu momen ini. Sebelumnya layanan listrik hanya dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi, tapi sekarang 24 jam," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas. Ini merupakan langkah awal di masa pemerintahan yang baru selama enam bulan program kerja. "Langkah positif yang harus diapresiasi. Semoga program ini tetap konsisten di kita jalankan. Sehingga layanan listrik bisa mencakup seluruh kampung," jelasnya.
Kebutuhan listrik ini merupakan hal yang sangat penting diberikan kepada masyarakat. Karena listrik menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari ekonomi hingga sosial.
"Manfaatkan listrik dengan maksimal. Kita berharap akhir tahun 2022 sudah bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat di kampung. Dengan adanya listrik, masyarakat bisa memaksimalkan potensi yang ada di kampung menjadi sebuah peluang ekonomi baru," sambungnya.
Sementara, Manager PLN UP3 Berau, Eko Hadi Pranoto menyampaikan, kebutuhan elektrifikasi di Berau telah mencapai 72,7 persen atau 86 kampung. Khusus di Ampen Medang, terdapat 91 pelanggan yang mendapatkan layanan listrik. "Sumber layanan berasal dari Unit Layanan Batu Putih dan Talisyan serta kontrak jual beli dengan perusahaan," ungkapnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Pemkab Berau yang telah berperan aktif dalam memenuhi layanan listrik ini. Dari unit layanan yang ada di Kaltim dan Kaltara, hanya Berau yang memberikan bantuan dalam memenuhi sumber tenaga.
"Kita mendapat bantuan mesin yang digunakan untuk menerangi beberapa kampung. Kami apresiasi ini, karena PLN saat ini terkendala regulasi pengadaan mesin," pungkasnya. (hms/sam)
