Pemkab Bakal Tutup RSD Cobid-19

- Jumat, 17 September 2021 | 20:06 WIB
BAKAL DITUTUP: Kasus Covid-19 di Kabupaten Berau mulai mengalami penurunan. Hal ini jadi pertimbangan menurup Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 di eks Hotel Cantika.
BAKAL DITUTUP: Kasus Covid-19 di Kabupaten Berau mulai mengalami penurunan. Hal ini jadi pertimbangan menurup Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 di eks Hotel Cantika.

TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau berencana menutup Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 di eks Hotel Cantika Swara. Rencana ini seiring mulai melandainya kasus aktif Covid-19 di Bumi Batiwakkal -sebutan Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi mengatakan, berdasarkan data yang ada, saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mulai melandai. Dan saat ini satu kecamatan, yakni Maratua sudah berstatus zona hijau. Hal itu menjadi pertimbangan untuk menutup RSD. “Kasus Covid-19 mulai melandai, dan Kecamatan Maratua pun kini sudah hijau,” ujarnya kepada awak media kemarin (16/9).

Dirinya juga mengaku, rencana penutupan itu akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Apalagi, memang selama ini RSD menggunakan anggaran cukup besar. Mulai dari penggunaan listrik, pembayaran gaji petugas, dan lain-lain. Hal ini juga jadi pertimbangan pihaknya menutup RSD Covid-19.

“Untuk jumlah pasien yang ada sekarang masih bisa ditampung di RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb. Jadi kalau pun ditutup tidak masalah,” terangnya.

Kendati demikian, Iswahyudi memastikan, RSD masih akan selalu standby atau kembali dibuka jika jumlah kasus kembali mengalami peningkatan. Semua tergantung dari perkembangan kasus positif Covid-19 ke depannya.

“Kalau nanti rumah sakit sudah tidak bisa menampung, maka dipastikan itu akan kembali dibuka,” ungkapnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Berau, angka kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Berau sepekan terakhir terus mengalami penurunan. (lihat grafis). Meski demikian, Iswahyudi mengimbau agar masyarakat tidak terlalu senang hati melihat situasi sekarang. Meskipun tren Covid-19 di Berau melandai, protokol kesehatan (Prokes) tetap harus dijaga. “Tidak ada alasan. Protokol kesehatan harus tetap terlaksana, karena itu adalah salah satu tameng kita selain Vaksinasi,” tuturnya.

Dengan begitu dirinya berharap agar tidak ada lagi alasan masyarakat untuk melanggar prokes. Karena, pandemi Covid-19 ini sudah hampir dua tahun melanda dan prokes juga sudah dilakukan. “Seharusnya kita sudah terbiasa dengan prokes, karena sudah lama kita berdampingan dan mengikuti prokes salah satunya yakni memakai masker dan menjaga jarak,” imbuhnya.

Sebelumnya, Iswahyudi menerangkan bahwa saat ini sudah banyak mutasi atau varian baru dari kasus Covid-19 ini. Sebelumnya, varian Delta, saat ini sudah ada masuk varian MU. “Tidak henti-hentinya kami mengingatkan selalu patuhi prokes, karena itu sangat penting demi memutus rantai penularan,” tandasnya.(aky/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X