Disdik Rencanakan PTM bagi PAUD

- Rabu, 22 September 2021 | 16:15 WIB
Ambo Sakka
Ambo Sakka

TANJUNG REDEB - Dinas Pendidikan Berau berencana menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal ini diungkapkan Ambo Sakka, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat Serta Bahasa dan Sastra, Dinas Pendidikan Berau.

Ia menuturkan, pelaksanaan PTM bagi PAUD akan digelar secara bertahap. Selain itu, evaluasi dan monitoring akan dilakukan setiap hari. Sebab dikhawatirkan terjadi kerumunan khususnya orangtua yang menunggu anaknya di luar sekolah. “Jadi akan kami lakukan bertahap sambil melakukan evaluasi,” jelasnya, Selasa (21/9).

Dikatakannya, jenjang PAUD merupakan usia emas perkembangan anak. Sehingga sangat membutuhkan interaksi sosial baik dengan teman sebaya maupun guru. Interaksi sosial juga mempengaruhi bagaimana perkembangan anak, jadi jangan sampai waktu tersebut terbuang sia-sia.

“Namanya usia PAUD, pembelajaran lebih susah dilakukan secara Online. Kenyataannya pun saat ini justru orangtua yang lebih sibuk untuk mengurus keperluan anaknya selama sistem daring,” ucapnya.

Ia menuturkan, salah satu pertimbangan dilakukannya PTM bagi peserta didik PAUD, karena pihaknya sudah banyak menerima permintaan izin pembelajaran tatap muka dari satuan pendidikan jenjang PAUD. Akan tetapi, pihaknya belum bisa memberikan izin sebelum memastikan persiapan dan protokol kesehatan sudah dijalankan dengan benar.

“Tentu akan kita lakukan pengecekan ke lapangan. Apakah yang dilaporkan secara tertulis itu sudah dilakukan atau tidak. Seperti misalnya, dilaporkan sudah melakukan kerja sama dengan puskesmas. Tetapi setelah dilakukan pengecekan, ternyata hal itu belum dilakukan, nah ini perlu kita beri teguran,” jelas Ambo Sakka.

Ia menegaskan, saat kegiatan PTM sudah berjalan, monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara ketat. Kalau memang pada saat pelaksanaan uji coba dalam waktu dekat ini berjalan lancar, menurutnya bisa saja jumlah peserta didik yang hadir secara langsung bisa ditambah. Namun, jika PTM justru menjadi penyebab penyebaran Covid-19, maka akan dilakukan evaluasi dan bukan tidak mungkin akan dibatalkan.

“Setiap hari akan kita lakukan evaluasi. Jadi laporan dari satuan pendidikan akan kita terima setiap hari seperti apa perkembangannya. Apapun yang terjadi kita lihat bagaimana kondisi dan situasi di lapangan,” tegasnya.

Ia menuturkan, untuk ketentuan diselenggarakannya PTM ini sama seperti jenjang SD dan SMP. Karena pada prinsipnya menjaga prokes. “Bagaimana caranya agar ini bisa dilaksanakan. Tetapi tidak ada yang terdampak, ini kita tekankan pada guru," sambungnya.

Ia menambahkan, antusiasme dari satuan pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka sangat tinggi. Selain itu peserta didik yang selama ini belajar jarak jauh rindu dengan guru dan kawannya. Karena hampir dua tahun bisa jadi siswa tidak kenal gurunya, begitu pun sebaliknya guru tidak kenal dengan muridnya.

Ia berharap dalam waktu dekat PTM bagi jenjang PAUD sudah bisa dijalankan. Hal ini sesuai harapan masyarakat dan pihak sekolah. “Jadi PTM sangat diinginkan oleh pihak sekolah maupun orangtua siswa dan peserta didik itu sendiri,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X