TANJUNG REDEB - Berau memiliki potensi perikanan yang besar, bahkan selama ini hasilnya bukan hanya dinikmati untuk warga Berau saja tapi sudah di ekspor ke sejumlah negara tetangga seperi halnya Malaysia.
Sayangnya, sejak pandemi Covid-19 hingga kini disebut Kepala Dinas Perikanan Berau Tenteram Rahayu, Berau masih kesulitan untuk melakukan ekspor lagi. Hal itu disebabkan oleh penerapan buka tutup negara tujuan ekspor.
“Alhamdulillah ekspor ikan kita masih jalan, walaupun masih ada buka-tutup dan tidak menerima barang dari luar,” sebutnya ditemui kemarin (28/9).
Tenteram menyebutkan, sebenarnya ekspor itu sangat membantu sejumlah pengusaha selama ini mengingat hasil yang melimpah namun serapan pasar lokal terbatas.
“Sebenarnya mereka sudah punya pembeli di luar, tapi memang jika ada buka tutup tersebut sangat menyulitkan para pengusaha ikan atau nelayan kita,” sambungnya.
Diakuinya juga, saat ini jumlah cold storage merupakan sebuah ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu yang mempunyai fungsi utama untuk mempertahankan mutu ikan hasil tangkapan nelayan dengan cara membekukan ikan hasil tangkapan nelayan di Berau masih terbatas, sehingga tidak bisa menampung seluruh hasil tangkapan para nelayan jika tidak terserap melalui ekspor.
Perlu adanya penambahan cold storage lagi untuk menyimpan hasil tangkapan, agar tetap segar sambil menunggu serapan hasil nelayan membaik lagi.
“Mungkin ke depan akan berangsung membaik, karena jumlah Covid-19 mulai melandai. Saat ini hanya mengandalkan serapan dari masyarakat lokal atau dari kabupaten tetangga saja,” jelas dia. (aky/sam)
