TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau telah menggelar kegiatan sosialisasi Investigasi Kontak pada Masyarakat Risiko/Rentan Tertular Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Berau. Kegiatan ini dilaksanakan 30 September hingga 1 Oktober 2021 lalu.
Dikatakan Garna Sudarsono, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Berau, sosialisasi ini melibatkan lintas sektor, seperti camat, lurah, RT, Puskesmas, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), LSM, PPNI, PKK dan pihak terkait. Kegiatan ini dalam upaya membantu menyosialisasikan program kegiatan Dinkes dalam meminimalisasi adanya penularan penyakit TBC di lingkungan masyarakat.
“Jadi dari kegiatan ini adalah bentuk upaya-upaya kita dalam menekan angka TBC di Kabupaten Berau. Sehingga melalui kerja sama Dinkes Berau dengan lintas sektor terkait, harapannya memudahkan sosialisasi program ini kepada warga di wilayahnya masing-masing,” ujarnya kepada Berau Post, kemarin (5/10).
Lanjut Garna menjelaskan, upaya dalam menggandeng lintas sektor ini tak lain agar masyarakat juga bisa memahami untuk tidak takut melaporkan jika salah satu warga terkonfirmasi TBC di lingkungan sekitarnya. Sehingga peran dari lurah hingga RT sangat diharapkan bisa membantu menemukan warga yang positif TBC.
“Karena jika menemukan satu warga yang positif TBC, tentu pihak puskesmas akan melakukan screening dengan alat TCM terhadap 20 orang di sekelilingnya,” jelasnya.
Karena itu, pihaknya tentu bisa menemukan penderita TBC lebih banyak lagi. Sehingga bisa lebih cepat menekan angka penyebaran penyakit TBC tersebut. Kalau ada ditemukan tentu akan segera dapat penanganan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan untuk diobati.
“Jadi kegiatan ini tak lain memberikan pemahaman kepada pihak-pihak terkait agar bisa menyosialisasikan sekaligus memotivasi warganya,” tuturnya. (adv/mar/har)