TANJUNG REDEB – Kegiatan perbaikan poros Tembudan-Bidukbiduk, diprediksi molor. Sebab, ujar Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Junaidi, progres kegiatan saat ini masih di bawah 30 persen. Padahal sesuai kontrak, pekerjaan tersebut harus selesai akhir November nanti.
Dijelaskannya, kegiatan senilai Rp 1,4 miliar dengan panjang pengerjaan mencapai 35 Kilometer (Km). “Informasi yang disampaikan kontraktor, karena ada keterlambatan material datang ke lokasi,” katanya kepada Berau Post kemarin (6/10).
Dengan progres yang masih di bawah 30 persen, Junaidi mengakui bahwa kegiatan sangat sulit diselesaikan tepat waktu. Pihaknya pun segera memberikan surat teguran kepada pihak kontraktor melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
“Tentu tidak tercapai. Ini sudah Oktober, sedangkan pengerjaan masih di bawah 30 persen,” ujarnya.
Sebagai kepala bidang, Junaidi akan memanggil PPK guna meminta komitmen kontraktor pelaksana terkait penyelesain pengerjaan jalan poros tersebut. Mengenai alasan kurangnya material, menurutnya harus diantisipasi sejak dini. Sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
“Kami tetap akan tuntut kontraktor sesuai dengan target perencanaan dari segi waktu. Karena itu juga untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
Dalam draf pengerjaan, Junaidi mengatakan, perbaikan jalan dilakukan dari simpang 3 Kampung Tembudan, menuju Kampung Batu Putih, termasuk Kampung Panti Harapan di Kecamatan Bidukbiduk. Dalam perbaikan tersebut, ada beberapa item yang menjadi perhatian, yakni jalan berlubang yang diaspal, dan juga memperbaiki fondasi jalan yang rusak. Ada juga, perbaikan kerusakan jalan dengan memotong bagian aspal rusak, kemudian dilakukan tambal sulam dengan menggunakan cor beton.
“Untuk pengerjaan perbaikan dengan metode pengecoran, sebagian sudah berjalan. Namun untuk yang menggunakan agregat yang sistemnya pengaspalan belum berjalan. Karena material fondasi agregatnya belum sampai ke lokasi,” pungkasnya. (hmd/udi)