PT Resty Nur Wakili Berau

- Jumat, 8 Oktober 2021 | 20:08 WIB
VERIFIKASI: Tim juri dari Kemenkes melakukan pemeriksaan terhadap prokes dan kebersihan katering PT Resty Nur.
VERIFIKASI: Tim juri dari Kemenkes melakukan pemeriksaan terhadap prokes dan kebersihan katering PT Resty Nur.

TANJUNG REDEB – PT Resty Nur selaku perusahaan penyedia jasa makanan atau katering di Berau berhasil lolos mewakili Berau dalam perlombaan penilaian protokol kesehatan di Tempat Pengolahan Pangan yang digelar oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Sebagai bahan penilaian, tim juri dari Kemenkes turun langsung melakukan verifikasi. Menurut Faozan Chumaesi, Penanggung Jawab Operasional (PJO) PT Resty Nur, kegiatan ini adalah verifikasi lapangan terkait dengan penilaian protokol kesehatan. Sebelum verifikasi lapangan ini pihaknya sudah dilakukan penilaian juga dari tim Dinkes Berau dan mengirimkan program dan data-data pelaksanaan protokol kesehatan, ada beberapa perusahaan penyedia makanan yang dinilai. Dari 40 peserta lebih, PT Resty Nur masuk nominasi yang lolos mewakili Berau dikancah nasional. Dan verifikasi penilaian ini, langsung dilakukan oleh tim dari Kemenkes.

“Nanti timnya estimasi kurang lebih 12 orang. Itu gabungan dari Kemenkes, Dinkes Provinsi Kaltim dan Dinkes Berau,” ujarnya, Kamis (7/10).

Ia melanjutkan, untuk karyawan disini ada sekitar 30 orang. Faozan menuturkan, sebelum pandemi, pihaknya mengutamakan kebersihan lingkungan dan kesehatan para karyawan. Ia juga mengatakan, setelah adanya pandemi, pihaknya membentuk tim yang berfungsi mengontrol seluruh kegiatan karyawan di area kerja dalam hal ini tempat pengolahan pangan, Mulai dari prokes hingga kebersihan.

Kemudian, Pihak PT Resty Nur, juga melakukan pengecekan terhadap kondisi karyawan, jika ada gejala/keluhan kesehatan, dan juga sehabis cuti karyawan akan dilakukan pemeriksaan. Begitu juga sebelum kerja, dilakukan pengecekan suhu tubuh.

“Ada tim yang dibentuk. Selain itu, demi menjaga prokes dan kebersihan, kami memasang CCTV guna memantau karyawan,” jelas Faozan.

Dikatakan Faozan, target ke depannya, pihaknya akan mempertahankan mutu dan kualitas makanan yang diproduksi. Selain itu, berusaha untuk membuka cabang di kota lain dan membuka kafe atau restoran. “Saat ini ada lima perusahaan yang bekerja sama dengan kami,” ucapnya.

Ia menambahkan, selain mendapatkan izin dari pemkab,  pihaknya juga saat ini dalam proses mendapatkan sertifikasi ISO 22000 yakni persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan dan menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi suatu organisasi untuk menunjukkan bahwa sistem manajemen tersebut dapat mengendalikan bahaya keamanan pangan.

“ISO 22000 memenuhi kebutuhan ini dengan memberikan pedoman yang dapat diikuti organisasi untuk membantu mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang terkait dengan keamanan pangan,” ujarnya.

Sementara itu, Tata Indriyatna, salah satu tim juri dari Kemenkes mengatakan, untuk penilaian, akan dilakukan rapat terlebih dahulu dengan tim. Untuk peserta sendiri yang masuk dalam nominasi nasional ini hampir seluruh Indonesia mengikutinya. “Kalau tentang hasil kita rapat dahulu. Karena kita harus menentukan titik titik poin,” ujarnya.

Karena dimasa pandemi ini, Tata menuturkan, penilaian lebih menitik beratka pada sistem prokes dari perusahaan katering tersebut. Apakah sudah mengikuti prosedur atau belum. Seperti kesiapan air mengalir, handsanitizer, koki yang memasak apakah melengkapi alat pelindung diri (APD), serta kebersihan dan keamanan dari lokasi perusahaan tersebut.

“Kalau saat ini kita lebih menitik beratkan ke arah prokes. Yang lain juga kita lihat. Kebersihannya seperti apa, dan lainnya,” pungkasnya. (*/hmd/adv/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X