TANJUNG REDEB – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Berau masih berada di level 3. Namun saat ini, sudah ada empat kecamatan yang masuk dalam zona hijau. Sedangkan sisanya berada di zona kuning.
Sebelumnya, Tanjung Redeb yang sebelumnya menjadi satu-satunya kecamatan berstatus zona oranye, juga sudah berstatus zona kuning dengan jumlah kasus aktif tersisa 15. “Tertinggi masih di Segah, yakni 25 kasus aktif,” ujar Iswahyudi, Senin (11/10).
Dia menuturkan, meskipun sudah ada empat kecamatan zona hijau, yakni Maratua, Biatan, Bidukbiduk, dan Kelay, masyarakat diminta tetap jangan mengendurkan penerapan protokol kesehatan (Prokes). “Karena (virus) masih belum hilang sepenuhnya,” ujarnya.
Secara keseluruhan, jumlah kasus aktif di Berau masih mencapai 75 kasus. Setiap hari, pasien sembuh lebih tinggi daripada kasus aktif. “Dulu kita sudah pernah turun, mencapai 45 kasus. Kita sudah mulai tenang. Namun dalam waktu dua pekan, kenaikan kasus mencapai 1.000 persen lebih. Makanya jangan kendur,” paparnya.
Di sisi lain, angka kematian di Berau juga mengalami penurunan, dibanding periode Juni, Juli, dan Agustus 2021. Ia mengatakan, periode, Maret hingga Mei 2021, angka kematian sama dengan Juni dan Juli 2021. Tingginya angka kasus kematian saat itu, diakuinya membuat pihaknya kewalahan.
“Bahkan kita buka kembali Rumah Sakit Darurat Cantika Swara, kita rekrut tenaga kesehatan,” katanya.
Dijelaskannya, badai Covid-19 tidak hanya menghantam masyarakat umum saja, namun juga para tenaga kesehatan yang bertugas. Kondisi ini tentu memperparah keadaan Berau. pasalnya, nakes yang selama ini menjadi garda terdepan penanganan Covid-19, saat itu juga banyak tumbang.
“Tapi masyarakat ada yang masih cuek dengan prokes,” katanya.
Saat ini, selain fokus menurunkan jumlah kasus, pihaknya juga terus meminta ketersedian vaksin bagi masyarakat Berau. “Sementara persentase vaksin untuk dosis pertama mencapai 49 persen. Ya kita terkendala dijatah vaksin, sehingga pencapaian herd immunity belum bisa dicapai,” pungkasnya. (hmd/udi)