Instruksikan DPUPR Percepat Penaganan

- Selasa, 12 Oktober 2021 | 20:05 WIB
TINJAU KERUSAKAN: Bupati Sri Juniarsih, didampingi perwakilan DPUPR meninjau kerusakan pada Jembatan Pulau Besing, kemarin (11/10).
TINJAU KERUSAKAN: Bupati Sri Juniarsih, didampingi perwakilan DPUPR meninjau kerusakan pada Jembatan Pulau Besing, kemarin (11/10).

GUNUNG TABUR - Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, meninjau kerusakan Jembatan Pulau Besing. Peninjauan didampingi kepala kampung dan masyarakat sekitar, Minggu (10/10).

Dalam peninjauan ini, bupati melihat kerusakan apa saja yang terjadi di jembatan penghubung Pulau Besing dengan Merancang Ulu itu.

Bupati Sri Juniarsih menyampaikan, peninjauan dilakukan setelah mendapatkan informasi atas kerusakan jembatan yang terjadi. "Sudah dapat laporan ada kerusakan di sini. Jadi saya ingin langsung melihat bagaimana kerusakannya," katanya.

Ia juga menyampaikan, segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (DPUPR) untuk secepatnya dilakukan perbaikan.

"Kita harap bisa ditangani secepatnya, atau dilakukan penanganan sementara. Sehingga masyarakat bisa aman pada saat melintas," jelasnya.

Sementara Kepala Bidang Jembatan dan Jalan Dinas PUPR, Jimmy Arwi, mengatakan sejak menerima laporan dari kepala kampung pada akhir Agustus lalu, pihaknya langsung menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan peninjauan.

"Dari pantauan di lapangan, terjadi kerusakan pada kabel seling jembatan dan mengalami penurunan sekitar 15 cm,” sebutnya.

Untuk hal ini, pihaknya sudah menghubungi kontraktor pembangunan jembatan itu yang berada di Banjarmasin untuk mengonsultasikannya. Berdasarkan pantauan, perbaikan jembatan itu membutuhkan biaya sekitar Rp 724 juta.

Dijelaskan Jimmy, lepasnya kabel dari angkur itu karena adanya beban berlebihan yang melintas di atas jembatan saat itu. Hal itu pun dibenarkan dengan pengakuan kepala kampung yang menyebut, memang sedang ada pembangunan jalan yang dilakukan di Kampung Pulau Besing.

“Melihat kondisi kerusakan ini, dapat disimpulkan bahwa saat kegiatan pengangkutan material itu terjadi mobil tidak melintas satu per satu di atas jembatan, tapi berbarengan makanya beban yang ditampung jembatan melebihi batas maksimalnya yakni 1 ton atau setara dengan 1 unit pick up beserta bebannya,” jelasnya.

Sebenarnya lanjut Jimmy, pihaknya sudah menyiapkan portal keamanan di sisi Kampung Merancang Ilir, sayangnya saat memantau kerusakan di sana portal tersebut sudah tidak ada atau sengaja dilepas.

Karena itu, saat ini pihaknya meminta kepala kampung untuk memasang kembali portal, dan memastikan kendaraan yang melalui jembatan itu hanya sepeda motor saja.

Jika masih dilalui kendaraan roda empat, dia khawatir kerusakan yang ada saat ini akan lebih parah dan untuk perbaikannya pun membutuhkan biaya yang lebih besar lagi.

“Sementara ini roda dua masih kita izinkan melintas saat ini, tapi tidak dengan kendara roda empat. Kita hindari itu terjadi kegagalan struktur. Diharapkan pemerintah kampung memantaunya, karena kalau rusak ya merugikan mereka juga,” sebutnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wabup Berau Minta Kampung Perbanyak Event UMKM

Jumat, 19 April 2024 | 12:54 WIB

Dermaga Pulau Derawan Layani Kargo dan Wisatawan

Jumat, 19 April 2024 | 12:47 WIB

Sekkab Minta ASN Pemkab Kukar Fokus Bekerja

Jumat, 19 April 2024 | 10:15 WIB

Pj Bupati Makmur Marbun Resmikan Pasar Riko

Kamis, 18 April 2024 | 14:59 WIB
X