Buka Jalan Sinondo-Landas

- Jumat, 29 Oktober 2021 | 17:55 WIB
SAMBUNG KE KUTIM: Tim saat melakukan survei untuk membangun jalan yang menghubungkan kawasan Sinondo-Landas, Bidukbiduk, beberapa waktu lalu.
SAMBUNG KE KUTIM: Tim saat melakukan survei untuk membangun jalan yang menghubungkan kawasan Sinondo-Landas, Bidukbiduk, beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB – Pemprov Kaltim mewacanakan pembangunan jalan yang akan menghubungkan Kampung Teluk Sumbang, Bidukbiduk, Kaltim, dengan wilayah perbatasan Kutai Timur. Hal itu diutarakan Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, saat menggelar reses di Kecamatan Bidukbiduk, beberapa waktu lalu.

Dikatakan Makmur, ketika menggelar reses di Kampung Teluk Sumbang, Pantai Harapan, dan Giring-Giring, Bidukbiduk, masyarakat setempat memang mengusulkan pembangunan akses penghubung alternatif antara Berau-Kutim.

Seperti disampaikan Kepala Kampung Bidukbiduk, Kasmudin. Dikatakannya masyarakat Bidukbiduk sering membawa ikan segar hasil tangkapan nelayan ke Bontang, Samarinda, hingga Balikpapan. Namun kondisi jalan yang dilintasi saat ini sudah rusak parah. Bahkan, di awal tahun ini, lanjut dia, ada warganya yang mengalami kecelakaan saat berkendara membawa ikan ke Samarinda. “Karena perbaikan jalan ini juga untuk memperlancar arus wisata dari ibu kota (Samarinda) ke daerah kami,” katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Kampung Pantai Harapan, Abdullah. Dijelaskannya, masyarakat Pantai Harapan mayoritas sebagai pemasok ikan dan kelapa di Kaltim. Sebab hasil tangkapan nelayan dan kelapa milik masyarakat pesisir selatan Berau itu, lebih banyak dipasarkan ke daerah lain di Kaltim, seperti Kota Bontang dan Samarinda. “Tapi kondisi jalan dari Berau ke Samarinda, sekarang sangat parah,” katanya.

Diutarakan, masyarakatnya selama ini lebih memilih jalur yang menghubungkan Kecamatan Batu Putih, Berau dan Sangkulirang, Kutim, dibanding melalui jalur Kelay-Wahau, hingga ke Samarinda. Namun, jika melalui Kecamatan Sangkulirang, masyarakat harus melalui jalan perkebunan kelapa sawit, serta mengantre untuk menyeberangi sungai menggunakan kapal angkutan berbayar. “Rp 200 ribu sekali menyeberang. Dan dalam kondisi Covid-19 ini, biaya menyeberang itu sangat memberatkan bagi masyarakat kami,” ungkapnya.

Untuk itu, dirinya mengharapkan Pemprov Kaltim membangun jembatan atau menyediakan akses penghubung wilayah pesisir selatan Berau dengan Kutim. “Karena yang dibawa masyarakat kami ini ikan. Bayangkan bagaimana kalau terlambat sampai,” terangnya.

Mendengar keluhan itu, Makmur memastikan Pemprov Kaltim memberi perhatian serius untuk memperbaiki kondisi jalan-jalan provinsi. Seperti peningkatan jalan dari Sambaliung hingga Kampung Tembudan, Batu Putih, yang dilakukan bertahap sejak beberapa tahun lalu. Memberikan bantuan keuangan untuk memuluskan jalan Kampung Teluk Sumbang, dan lainnya.

“Saya ke sini (Bidukbiduk), selain untuk reses dan bersilaturahmi dengan masyarakat, juga sekaligus melihat kondisi, khususnya jalan,” katanya.

Makmur menjelaskan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Gubernur Kaltim Isran Noor untuk membangun jalan alternatif penghubung Berau-Kutim. “Kita punya usulan jalan Sinondo-Landas. Nanti dari Landas akan kami komunikasikan lagi ke gubernur untuk dibangun penghubungnya sampai ke Kutim,” terangnya.

Sebab, ujar Makmur, masyarakat yang tinggal di Landas, yang hanya berjarak 15 kilometer dari Kutim, harus jauh-jauh ke Kampung Bidukbiduk jika ingin menikmati layanan kesehatan di puskesmas. “Makanya Sinondo-Landas ini mau dibagusin jalannya. Jadi kalau mau menghubungkan ke Kutim, sudah tidak jauh lagi,” jelasnya.

Sementara mengenai rencana pembangunan jembatan di jalur Batu Putih-Sangkulirang, juga mulai dibangun bertahap. “Informasi yang saya dapat, fondasinya sudah ada. Insyaallah tetap kita komunikasikan,” ujarnya.

Makmur juga mengingatkan kepada jajaran Pemkab Berau, agar memperhatikan kondisi jalan yang sudah ditingkatkan. Khususnya yang masuk tanggung jawab kabupaten, seperti dari Kampung Tembudan hingga Teluk Sumbang. “Kucurkan anggaran beberapa miliar untuk pemeliharaan. Karena kalau sudah rusak parah, tidak pernah dipelihara, perbaikannya bisa sampai ratusan miliar,” pungkasnya. (udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB
X