Dinkes Gelar Monev Program Gizi

- Selasa, 2 November 2021 | 19:22 WIB
MONEV: Dinkes Berau melalui Bidang Kesmas menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi Program Gizi di Hotel Grand Parama, yang dimulai kemarin (1/11).
MONEV: Dinkes Berau melalui Bidang Kesmas menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi Program Gizi di Hotel Grand Parama, yang dimulai kemarin (1/11).

TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Gizi di Hotel Grand Parama, yang dimulai kemarin (1/11) hingga Selasa (2/11) nanti.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, yakni Seksi Gizi dan Kesehatan Kerja dan Olahraga (Kesjaor) dan RS Wahab Syahrani.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Berau, Lamlay Sarie mengatakan, kegiatan ini diikuti para petugas gizi dari 21 Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM). Pertemuan bertujuan menambah wawasan bagi para petugas gizi. Terlebih salah satu tupoksinya adalah memantau pertumbuhan dan perkembangan gizi balita.

“Sehingga ke depannya, petugas gizi ini juga harus bisa mengedukasi dan memberikan pelatihan kepada kader,” ujarnya kepada Berau Post, kemarin (1/11).

Diterangkannya, tujuan umum dari pertemuan monev tersebut tak lain untuk meningkatkan kapasitas PKM, terutama Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) dalam mendukung percepatan penurunan stunting. Sedangkan tujuan khusus, juga untuk meningkatkan koordinasi dan pembinaan tentang program gizi. Selain itu, juga dapat mengetahui pencapaian sasaran program gizi yang telah ditetapkan.

“Juga untuk melakukan perbaikan dalam pelaksanaan program berdasarkan permasalahan yang dihadapi. Baik pada tahun berjalan maupun sebagai masukan untuk program yang akan datang,” bebernya.

Bukan hanya itu, lanjutnya, juga bisa untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman TPG terhadap e-PPGBM. Serta meningkatkan asuhan pelayanan gizi terkait PMT bahan pangan lokal.

Dijelaskan Lamlay, bahwa pelayanan gizi di PKM ditetapkan sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat, dan upaya kesehatan perseorangan esensial yang dilakukan untuk mendukung standar pelayanan minimal kabupaten bidang kesehatan.

Disebutnya, upaya pelayanan gizi perseorangan lebih bersifat layanan individu mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Sedangkan upaya pelayanan gizi masyarakat mencakup upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative dengan pendekatan keluarga.

“Pelayanan gizi perseorangan dan masyarakat dapat dilakukan di dalam dan luar gedung,” katanya.

Sehingga, menurut Lamlay, atas dasar pertimbangan tersebut, dirasa perlu untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) PKM se-Kabupaten Berau, mengenai indikator kinerja program gizi. Dengan demikian, pihak PKM sebagai garda terdepan pelaksana kebijakan kementrian kesehatan, perlu diberikan pembekalan untuk peningkatan kapasitas promosi kesehatan terkait implementasi kebijakan tersebut.

“Sehingga bisa berjalan selaras untuk mencapai tujuan bersama yang diharapkan, yakni peningkatan derajat kesehatan masyarakat," tuturnya. (mar/adv/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB
X