Potensi Kelapa Jangan Diolah Standar

- Senin, 8 November 2021 | 19:30 WIB
DANAU DUA RASA: Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyui, menikmati keindahan Danau Labuan Cermin dari atas perahu, beberapa waktu lalu.
DANAU DUA RASA: Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyui, menikmati keindahan Danau Labuan Cermin dari atas perahu, beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Sri Wahyuni, mengunjungi Labuan Cermin di Bidukbiduk, beberapa hari lalu. Dalam kunjungan tersebut, ia melihat masyarakat bisa meningkatkan perekonomian melalui pengolahan hasil pertanian dan perkebunan yang potensial.

Sri mengatakan, banyak potensi yang bisa dikembangkan di Bidukbiduk, salah satunya adalah olahan nata de coco. Bahkan dalam proses pembuatannya, bisa menjadi salah satu bagian dari atraksi wisata dan menjadi oleh-oleh khas Bidukbiduk.

“Di sini banyak pohon kelapa, tapi hanya diolah standar. Padahal bisa dikembangkan menjadi nata de coco,” jelasnya kepada Berau Post.

Selain menjadi daerah tujuan wisata (DTW), banyak atraksi wisata yang bisa dilakukan di Bidukbiduk. Seperti mengembangkan pusat kuliner di tepi pantai, dengan tempat yang bersih dan penataan yang baik, serta menyajikan menu lokal sebagai unggulan.

“Itu bisa menarik wisatawan. Saat ini saya lihat belum ada,” paparnya.

Ia melanjutkan, sedangkan untuk Labuan Cermin, danau dengan keunikan dua rasanya itu, bisa dikelola dengan memperhatikan batas maksimal kunjungan, guna mempertahankan daya dukung lingkungan.

Selain itu, perlu dilakukan kajian, apakah penggunaan bahan kimia oleh wisatawan, seperti sunblock dan lainnya, tidak akan merusak ekosistem di danau tersebut. Kemudian, juga diperlukan pemantauan keselamatan pengunjung dengan profesional, serta guide yang selalu berada di lokasi.

“Display informasi tentang Danau Labuan Cermin dan display apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, harus ada,” katanya.

Menurut Sri, Labuan Cermin saat ini sudah mendapatkan sertifikat Cleanliness Health Safety and Environment (CHSE). “Syukurnya sudah mendapat sertifikasi CHSE, tinggal dipertahankan,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, untuk tambahan fasilitas pendukung, Sri menyebut masih dibutuhkan keberadaan musala di sekitar lokasi, serta perbaikan fasilitas toilet. 

“Labuan Cermin tidak perlu didandani, karena danaunya sudah sangat memesona secara alami. Ini yang harus dipertahankan kualitasnya. Antara lain dengan menjaga daya dukung lingkungannya,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, Bidukbiduk saat ini sudah masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Hal itu membuat banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. “Untuk akses jalan, kita sudah dapat alokasi dari PU (Dinas Pekerjaan Umum) Kaltim,” pungkasnya. (hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X