Target Perak, Dapatnya Emas

- Jumat, 12 November 2021 | 20:14 WIB
LAMPAUI TARGET: Fitriayana turut menyumbangkan medali emas untuk kontingen Kaltim di PON XX Papua.
LAMPAUI TARGET: Fitriayana turut menyumbangkan medali emas untuk kontingen Kaltim di PON XX Papua.

Untuk kali pertama, medali emas di class  Laser 4.7 Putri, berhasil disabet kontingen Kaltim di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Emas itu dipersembahkan Fitriayana  di PON XX Papua, beberapa waktu lalu.

SUMARNI, Tanjung Batu

PERJUANGAN Fitriayana membuat sejarah untuk Kaltim di ajang PON tidak dalam waktu singkat. Ia memang sudah dipersiapkan sejak lama. Bahkan dari  2016 lalu, sudah menjadi pelapis kedua di nomor optimist putri di PON Jawa Barat.

"Jadi saya memang ditargetkan di Laser 4.7 putri. Jadi saya selalu ikut ke manapun Diatri yang waktu itu sempat pegang nomor Laser 4.7, tampil di event-event. Ke Malaysia, Singapura, jadi saya selalu jadi pelapisnya. Jadi untuk meraih emas di PON tahun ini, perjalanan perjuangannya cukup panjang," ujarnya ketika ditemui di Tanjung Batu, beberapa hari lalu.

Untuk bisa mendapatkan medali emas di PON Papua, disebutnya tidak mudah. Perempuan yang akrab disapa Fitri ini, harus melewati tantangan hingga hambatan-hambatan yang pada akhirnya mampu dilaluinya.

Fitri menceritakan kerja kerasnya saat melewati race demi race. Hari pertama race, menurutnya anginnya kenceng membuatnya berada di peringkat keempat. Hal itu membuat dirinya tidak berharap besar bisa mendapat medali emas.

"Saya mikirnya di Papua anginnya kencang, kalau misalnya saya fight untuk hari-hari kemudian pasti susah. Soalnya kalau kencang sudah pasti saya jauh di posisi belakang," katanya.

Kemudian dua race yang dijalani di hari berikutnya, tiba-tiba anginnya turun. Perubahan angin tersebut dimanfaatkannya dengan baik agar bisa finis pertama. Dan berhasil. Tapi saat race berikutnya, embusan angin kembali kencang. Sehingga dirinya tidak bisa menyelesaikan race dengan baik.

Lalu, pada hari ketiga anginnya jauh lebih  rendah, sehingga peserta hanya turun satu kali race. Hari itu Fitri kembali finis di nomor satu. Karena didukung angin yang kecil jadi keberuntungan baginya. Kondisi itu justru membuat lawan-lawannya kesulitan karena bobot badan mereka lebih besar dari Fitri. “Itu juga karena mereka latihannya terbiasa dengan kondisi angin yang kencang. Sedangkan kami di sini (Tanjung Batu), terbiasa dengan angin kecil. Jadi bukan menjadi masalah serius, jadi saya berhasil tinggalkan jauh lawan-lawan saya saat race di hari ketiga," jelasnya.

Kemudian usahanya di race hari terakhir, Fitri tidak ditargetkan untuk bisa dapatkan medali emas. Perhitungan poin Fitri sempat dianggap hanya bisa meraih perak. Karena poin yang  diperolehnya cukup jauh. Hari pertama di posisi 4, hari kedua di posisi 3, dan hari ketiga di posisi 3. Dengan satu hari tersisa, mengubah keadaan dirasa tidak akan mungkin hingga bisa meraih poin untuk medali emas.

"Sempat ditargetkan perak, ternyata kondisi angin kembali berpihak pada saya saat itu. Anginnya tiba-tiba turun lagi," ucapnya.

Di tengah race, tanpa pendamping, papan perahu layar yang ditunggangi Fitri, ada yang rusak. Dan dia berusaha untuk memperbaikinya. Saat ke tempat safety meminta pertolongan untuk menahan sejenak perahunya, sembari memperbaiki papannya yang rusak.

"Jadi pas sudah finis itu saya nomor 1 race pertama, race kedua nomor satu lagi, race akhir saya nomor satu lagi," kata wanita berhijab itu.

Kejadian yang tak terlupakan baginya. Saat adu kecepatan, Fitri saat itu menjaga ketat lawannya asal Jawa Barat. Kemudian meninggalkan atlet asal Kepulauan Riau (Kepri). Ketika mendekati finis, tiba-tiba perahunya terbalik, namun Fitri telah berhasil menyelesaikan perlombaan sebagai yang terdepan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X