TANJUNG REDEB – Pedagang Kaki Lima (PKL) Basuli Tepian Sambaliung dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitarnya, meraih juara kategori Sentra Jajanan Makanan dari Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim).
Raihan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Nomor 188.4/ _ /SK/Kesmas/XI/2021 tentang Penghargaan Tempat Pengelolaan Pangan Yang Menerapkan Protokol Kesehatan (prokes).
Menurut Camat Sambaliung, Nazarudin, pencapaian itu merupakan hasil dari kerja sama semua pihak. Mulai dari para pedagang hingga masyarakat. Serta pihak Satgas Covid-19 yang terus menjaga dan mengimbau masyarakat, supaya taat prokes.
“Itu satu Kaltim dan kita satu-satunya yang menyabet gelar itu, untuk Sentra Jajanan Makanan,” katanya, Kamis (11/11).
Meski begitu, pihaknya tak mau jemawa. Karena mempertahankan pencapaian tersebut akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pihak Kecamatan Sambaliung. Baik tingkat lurah maupun RT. “Yang sudah dilakukan harus dipertahankan dan ditingkatkan,” jelasnya.
Saat ini, di sepanjang Tepian Sambaliung terdapat 117 pelaku UMKM atau PKL. Namun di antara itu, yang aktif hanya 90 UMKM. Menurutnya, jumlah itu sudah cukup dan tidak mungkin bisa bertambah lagi. Karena, sudah sesuai dengan jarak yang ditetapkan.
Selain itu, para PKL juga ditekankan untuk terus menjaga kebersihan dan prokes. Serta menyiapkan tempat cuci tangan dengan air mengalir.
“Kami melibatkan instansi terkait, dilakukan pengecekan setiap bulan secara berkala. Untuk prokesnya dilakukan pengecekan juga, minimal seminggu sekali. Yang jelas ada dalam setiap minggunya,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan mendapatkan penghargaan ini, dijadikan motivasi untuk lebih baik lagi. Jangan sampai, puas dengan apa yang sudah diraih saat ini. Karena menurutnya, percuma prokes ketat, namun kebersihan tidak dijaga. Begitu juga sebaliknya, bersih tapi tidak prokes akan sia-sia.
“Dengan keadaanya seperti ini, kita jangan kendor lah. Kita sampaikan ke masyarakat supaya jangan sampai terlena,” ujarnya.
Apalagi Sambaliung, merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam zona hijau. Sehingga pihaknya akan lebih ketat lagi menjaga dan memantau masyarakat yang beraktifitas.
“Kami selalu memberikan arahan dan peneguran kepada pelaku UMKM dan masyarakat, agar patuh prokes,” pungkasnya. (hmd/arp)
