Target Main di Class Laser Radial di PON 2024

- Sabtu, 13 November 2021 | 19:44 WIB
SUMBANG MEDALI: Muhammad Farham menyumbangkan medali perak di class Laser 4.7 Putra untuk kontingen Kaltim di PON XX Papua.
SUMBANG MEDALI: Muhammad Farham menyumbangkan medali perak di class Laser 4.7 Putra untuk kontingen Kaltim di PON XX Papua.

Perjuangan maksimal Muhammad Farham hanya mampu memberikan medali perak untuk Kaltim di class Laser 4.7 Putra. Tapi raihannya itu tidak membuatnya patah semangat. Dia justru bertekad akan lebih baik di PON 2024 mendatang.    

SUMARNI, Tanjung Redeb 

MESKI tak seberuntung Fitriayana yang berhasil medali emas di class Laser 4.7 Putri, Muhammad Farham justru tak berkecil hati. Semangat juangnya malah membuatnya berkeinginan naik kelas. Yakni bisa bermain di class Laser Radial Putra di PON berikutnya.

Farham-sapaan akrabnya mengaku, tak mudah bagi seorang atlet bisa mencapai puncak klasemen. Bukan hanya latihan yang keras, melainkan juga jam terbang  yang mumpuni.

Perjuangan Farham, tak akan sampai di PON tahun ini saja. Malah prestasi yang ditorehkannya itu dijadikannya sebagai motivasi untuk bisa lebih baik di PON 2024 mendatang di Aceh.

Raihannya di PON Papua, menurutnya sudah maksimal. Karena selama ini juga Ia menjalani latihan rutin, yang diatur sesuai jadwal dari pelatihnya. Memang pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah atlet. Tak terkecuali juga bagi Farham sendiri.

"Jadi kami itu dibagi jadwal latihannya, kemudian kami melakukan latihan mandiri, selama kegiatan sendiri itu fokusnya fisik," ujarnya.

Diakuinya, persiapan PON ini memang dilakukan dengan sangat matang. Meski  saat pandemi ini sempat tanpa latihan basah yang hampir sebulan tidak dilakukan. Sehingga membuat tim pelatih harus berusaha keras bagaimana agar latihan harus tetap berjalan meski dengan aturan prokes yang berlaku.

"Sebelumnya latihan normalnya setiap  hari, hanya libur sekali. Seminggu ada latihan fisik, ada latihan basah juga," katanya.

Saat melakoni race, berdasarkan perhitungan poin, Farham memang sudah tak bisa mengejar lawan-lawannya. Sehingga diminta untuk pertahankan posisi kedua dan hasilnya sesuai target pelatih, yakni medali perak.

Tantangannya juga saat race, Farham sangat berusaha keras bisa mengendalikan perahu layarnya dengan kondisi angin yang jauh berbeda. Karena kecepatan angin di pantai Hamadi Jayapura, Papua, dinilai lebih kencang dibanding di pemusatan latihannya di Tanjung Batu. S"elain itu juga arusnya berbeda," ujarnya. "Pada saat lomba anginnya langsung naik, tidak sama saat saya latihan di Tanjung Batu. Karena memang cuaca angin yang berbeda saat latihan dan tanding, sempat membuat terkejut juga saat race," bebernya.

Menurutnya, cuaca saat lomba dan tanding sebenarnya bukan hal yang paling berpengaruh. Tetapi fisik yang lebih sangat berpengaruh. Beruntungnya, berat badan Farham pas untuk medan tersebut.

"Sebenarnya tidak terlalu memikirkan kemampuan lawan. Saya juga tidak begitu minder. Harus percaya diri. Walaupun memang belum sesuai dengan apa yang diinginkan, tapi bersyukur target pelatih mampu dicapai," tuturnya.

Disisi lain, kata Farham, lawan yang dianggapnya cukup unggul di class Laser 4.7 Putra ini adalah pemain dari Papua. Sempat menjadi beban baginya, karena dihantui rasa takut tidak mampu capai target. Ditambah lagi dengan kendala-kendala yang dihadapinya saat race.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X