Siapkan SDM Unggul untuk Pariwisata Berkelanjutan

- Minggu, 14 November 2021 | 19:37 WIB
EKONOMI BIRU: Salah satu sisi Pulau Maratua yang dijepret dari udara. Bersama Pulau Sambit, Maratua ditetapkan sebagai kawasan pengembangan strategis ekonomi biru.
EKONOMI BIRU: Salah satu sisi Pulau Maratua yang dijepret dari udara. Bersama Pulau Sambit, Maratua ditetapkan sebagai kawasan pengembangan strategis ekonomi biru.

TANJUNG REDEB – Masuknya Pulau Maratua dan Pulau Sambit dalam kawasan pengembangan strategis ekonomi biru atau blue economy, membuka peluang besar bagi peningkatan ekonomi di Berau.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Masrani, masuknya Maratua dalam program yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut, akan mendorong peningkatan perekonomian masyarakat. Baik dari segi kelautan maupun pariwisatanya.

Untuk menerjemahkannya, pihaknya menyiapkan konsep pelestarian terumbu karang dan pengelolaan perikanan serta pariwisata berkelanjutan, dengan berkoordinasi bersama Dinas Perikanan Berau. Konsep ekonomi biru tersebut diyakini semakin mengangkat Maratua di level internasional.

“Kita akan menjaga terumbu karang kita dan alam sekitar. Menjaga itu tidak hanya dinas, namun juga masyarakatnya,” ujarnya kepada Berau Post kemarin (13/11).

Untuk wisata berkelanjutan, ujar Masrani, yakni bisa membuat wisatawan yang datang untuk kembali ke Berau berkali-kali. Bukan hanya sekali karena didorong rasa penasaran.

Menurutnya, ekonomi biru dengan pemanfaatan ruang laut secara berkelanjutan dan sebesar-besarnya, akan terintegrasi dengan tiga pilar. Yakni ekosistem, ekonomi, dan sosial. Ketiga pilar tersebut akan berhubungan dengan masyarakat. “Makanya, masih banyak =yang harus dibenahi,” tuturnya.

Untuk menciptakan pariwisata berkelanjutan, ia mengatakan, sumber daya manusia (SDM), khususnya yang ada di Maratua, akan terus digenjot dan dikembangkan kemampuannya. Disbudpar sendiri sudah berkolaborasi dengan pihak swasta, untuk menggelar  banyak pelatihan demi peningkatan kualitas SDM pariwisata di Berau. Mulai dari mengasah kemampuan berbahasa Inggris, pengelolaan homestay, kemampuan diving, hingga sosialisasi soal kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan atau cleanliness, health, safety, and environment (CHSE). “Itu sudah dilakukan, itu hal mendasar yang harus diperkuat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, terkait dengan pemanfaatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berada di Maratua, Masrani mengatakan nantinya akan ada wadah bagi usaha unggulan di Maratua. Dalam artian, usaha tersebut khas dari Maratua, dan hanya didapatkan di pulau tersebut.

“Jadi orang datang, bisa membawa oleh-oleh khas Maratua,” jelas Masrani.

Untuk diketahui, di Kalimantan Timur, hanya Maratua dan Pulau Sambit yang masuk ekonomi biru. Selain masuk ekonomi biru, Maratua juga masuk Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT) karena merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia. Maratua juga masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2011, tentang Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025.

“Itu (Maratua, red) masuk pariwisata khusus, karena terluar. Itu juga kita sudah bekerja sama dengan Pemerintah Seychelles, Afrika, dalam hal pengembangan pariwisata,” terangnya.

Terkait ekonomi biru Maratua, ujar Masrani baru akan dimulai tahun depan. “Karena baru tahun ini digagas. Sudah dilakukan sosialisasi juga di sana,” katanya.

Namun dalam melakukan penataan di Maratua menuju ekonomi biru, aksesibilitas menjadi tantangan beratnya. Memang akses menuju Maratua sudah didukung dengan keberadaan bandara. Namun rute penerbangan regulernya masih sangat terbatas.

Yang kedua, kesiapan masyarakat di Maratua untuk mengambil peran. Apalagi setelah mengikuti program-program peningkatan kapasitas SDM.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X