Rajin Ikut Kejuaraan dengan Biaya Mandiri

- Rabu, 17 November 2021 | 17:35 WIB
PENDULANG MEDALI: Rangga Putra menjadi salah satu atlet Berau yang menyumbang dua medali perak di PON XX Papua.
PENDULANG MEDALI: Rangga Putra menjadi salah satu atlet Berau yang menyumbang dua medali perak di PON XX Papua.

Atlet sepatu roda Bumi Batiwakkal, Rangga Putra, berhasil menyumbangkan dua medali perak di ajang PON XX Papua 2021. Harapan besarnya bercita-cita bisa tampil di kejuraan dunia di Eropa.

 

SUMARNI, Tanjung Redeb 

 

Rangga Putra menjadi salah satu atlet sepatu roda yang berhasil mencatatkan prestasi di berbagai kejuaraan. Rangga memang rutin mengikuti berbagai kejuaraan nasional secara mandiri. Dirinya pun tak pernah absen menyumbang medali. Hingga mampu memberikan prestasi di PON Papua beberapa waktu lalu.

Menurut Rangga, bisa mengikuti pesta olahraga nasional di Papua, tentu memberikan kesan mendalam, sekaligus menambah jam terbangnya di ajang-ajang bergengsi tingkat nasional.

"Kurang lebih dua tahun persiapan untuk bisa ikut PON ini. Karena sangat harus fokus latihan, hingga hampir tidak bisa ikut-ikut kejurnas lagi," ujarnya.

Selain itu, menurut Rangga, di PON dirinya bisa langsung berhadapan dengan atlet-atlet terbaik yang dikirim seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

"Dan juga PON Papua tahun ini sekaligus jadi ajang perdana bagi saya semenjak menjadi atlet profesional sepatu roda Kaltim," ucap lelaki kelahiran 28 Maret 2003 ini.

Berbicara soal suka-dukanya, kata Rangga sebenarnya banyak hal. Yang pasti, dirinya sangat bersyukur bisa membawa nama Kaltim di level nasional dan mempersembahkan medali. Namun harus dimulai dengan usaha kerasnya saat persiapan menuju PON Papua yang dijalaninya selama dua tahun.

"Ya contohnya saya harus latihan di Jakarta, jauh dari keluarga. Selama jalani latihan, ya yang semua atlet pasti harus jatuh bangun. Bosan, jenuh, bahkan bisa sampai muntah ataupun menangis," jelasnya.

Menurut Rangga, berjuang dan bersaing hingga mampu menyumbang medali untuk Kaltim, menjadi catatan yang sangat berkesan baginya. Selain itu bisa berangkat ke Papua dan cukup banyak mendapat kenalan baru, berbagi cerita dengan orang-orang asli Papua, juga memberikan pengalaman tak terlupakan bagi Rangga.

Selama berjuang di PON, dirinya banyak mendapat motivasi-motivasi dan doa-doa dari orangtua, pelatih-pelatih, keluarga, serta teman-temannya. “Karena jika  dibilang berat, sudah pasti setiap penyelenggaraan PON itu berat. Karena PON adalah pertandingan yang kastanya paling tinggi di Indonesia,” katanya.

"Jadi pasti bebannya cukup berat dan tanggung jawabnya juga besar. Dan itu pasti dirasakan semua atlet," ucapnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X